Find Us On Social Media :

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia, Kesadaran Masyarakat Merawat Gigi Masih Rendah

Kampanye Senyum Sehat Indonesia bertujuan mengedukasi masyarakat pentingnya merawat gigi.

Ia melanjutkan, "Sebagai contoh di RSGM FKG Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, presentasenya turun sebesar 20%, sedangkan di RSGM FKG Universitas Padjadjaran, Bandung sebanyak 35% bahkan di RSGM FKG Universitas Sumatera Utara, Medan, dapat mencapai 50%."

Padahal pemeriksaan kesehatan gigi perlu rutin dilakukan, untuk mencegah masalah kesehatan serius.

Terutama jika sudah mengalami masalah, menurut dokter gigi Jualita jangan ditunda pemeriksaannya, karena dapat menyebabkan keparahan.

"Gigi yang harusnya dirawat lebih awal, mungkin karena ditunda-ditunda, kerusakannya semakin parah dan akhirnya enggak bisa untuk ditangani kecuali dengan implan," jelas dokter gigi Jualita.

"Makanya kami harapkan masyarakat (pergi ke dokter gigi). Jangan menunda sampai kerusakannya semakin parah," sambungnya.

Sebagai langkah untuk mengedukasi masyarakat, salah satu caranya melalui kampanye "Senyum Sehat Indonesia" dari Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).

Kampanye ini menargetkan edukasi serta akses perawatan gigi dan mulut, kepada 2 juta anak sekolah serta santri di Indonesia.

Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, mengatakan kampanye 'Senyum Sehat Indonesia' dengan 'Pelatihan Santri Berseri, Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri' sudah dilakukan sejak Januari 2024.

Kolaborasi dan rangkaian kampanye 'Senyum Sehat Indonesia' menurut Prof. drg. Suryono, ketua AFDOKGI sangat penting karena menyasar komunitas yang membutuhkan edukasi, seperti pesantren.

"Para santri putra/putri hidup secara komunal, sehingga gaya hidupnya kurang sehat maka dapat mempengaruhi kualitas kesehatan hingga proses belajar mereka," katanya.

Hingga saat ini, kampanye tersebut sudah dilakukan kurang lebih di 11 kota di Indonesia.

"Hingga kini, sebanyak 10.000 santri telah menerima manfaat positif dari program tersebut. Kali ini dengan dukungan 65 PDGI cabang, 30 FKG serta RSGM di seluruh Indonesia, di peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024 kami menargetkan untuk menjangkau lebih dari 50.000 santri di 100 pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia," pungkasnya. (*)

Baca Juga: Penyebab Gigi Berlubang dan Perawatan Optimal untuk Kesehatan Gigi