GridHEALTH.id - Bagi pengidap asam lambung, saat bulan Ramadan seringkali ragu-ragu untuk berpuasa.
Hal ini karena muncul kekhawatiran penyakit yang diidapnya akan kambuh, karena tidak makan atau minum dalam waktu yang lama.
Perasaan was-was tersebut merupakan hal yang wajar. Tetapi, jika puasa dilakukan dengan tepat, sebenarnya justru dapat membantu menyembuhkan asam lambung.
Asam lambung adalah sebuah penyakit yang menyebabkan isi perut yang asam, dengan mudah mengalir ke kerongkongan.
Sehingga, timbullah sensasi panas pada dada yang dikenal juga dengan istilah heartburn.
Cara Menyembuhkan Asam Lambung dengan Puasa
Dampak positif puasa untuk pengidap asam lambung, dipublikasikan dalam sebuah jurnal yang terbit pada 2016.
Penelitian dilakukan melibatkan 130 orang pengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).
Sebanyak 66 orang menjalankan puasa Ramadan, sementar 64 orang lainnya tidak berpuasa.
Hasil yang ditemukan, yakni pengidap GERD yang menjalankan ibadah puasa, hanya merasakan gejala yang ringan dibanding yang tidak puasa.
Efek tersebut ternyata dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan gaya hidup selama bulan Ramadan.
Dengan berpuasa, waktu makan seseorang menjadi lebih teratur, yakni saat berbuka dan sahur.
Baca Juga: Gak Perlu Takut Kambuh, Ini Tips Aman Minum Kopi Bagi Pengidap Asam Lambung
Kemungkinan untuk memakan camilan yang dapat memicu kekambuhan pun, juga lebih sedikit ketika berpuasa.
Asupan makanan yang berkurang, dapat membantu mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Ini membuat tubuh menghancurkan lemak lebih banyak dari biasanya, sehingga berat badan turun.
Waktu makan yang berkurang dari biasanya, juga menurunkan radikal bebas dalam tubuh yang membahayakan kesehatan.
Itulah cara bagaimana menjalankan ibadah puasa dapat membantu menangani asam lambung.
Nyaman Berpuasa Bagi Pengidap Asam Lambung
Berpuasa dengan nyaman dan bisa mendapatkan manfaat dari melakukannya, orang dengan asam lambung dapat lakukan ini:
1. Konsumsi makanan tinggi serat dan mudah dicerna, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan karbohidrat kompleks saat buka puasa atau sahur
2. Hindari konsumsi makanan pedas, tinggi lemak, dan asam saat buka puasa dan sahur
3. Ubah kebiasaan buruk, misalnya merokok dan mengonsumsi minuman berkafein
4. Atur porsi makan ketika membatalkan puasa. Makanlah dengan porsi yang cukup dan tidak berlemak
5. Jangan berbaring atau tidur setelah makan, lebih baik duduk tengak kurang lebih selama 2 jam
6. Konsumsi makanan dengan kandungan probiotik, seperti yogurt (*)