Find Us On Social Media :

Segini Kisaran Biaya Pemasangan KB Implan di Puskesmas Wilayah Jakarta

KB implan dipasang di bagian lengan bagian atas.

GridHEALTH.id - Pemasangan alat kontrasepsi KB implan dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas.

KB implan atau dikenal juga sebagai KB susuk, mempunyai bentuk seperti korek api dan di dalamnya terkandung hormon progesteron.

Melansir situs Yankes Kemkes, cara kerja dari alat kontrasepsi ini yakni hormon yang terdapat pada implan akan dilepaskan secara perlahan.

Sehingga, dapat mengentalkan lendir yang ada pada mulut rahim dan menghambat pergerakan sperma.

Hal tersebut membuat kemungkinan sperma untuk bertemu dengan sel telur menjadi kecil dan tidak terjadi pembuahan.

Hormon tersebut juga akan mengganggu pembentukan lapisan pada dinding rahim atau endometrium.

Ini mengakibatkan, sel telur yang sudah dibuahi sulit untuk menempel pada dinding rahim dan akhirnya tidak terjadi kehamilan.

Keunggulan KB Implan

Jenis KB ini, biasanya dipasang di lengan bagian atas, tepat di bawah jaringan kulit.

Selain karena pemasangannya yang praktis, KB implan juga sering dipilih karena mempunyai tingkat efektivitas yang tinggi.

Dari penggunaannya, diketahui KB implan efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen.

Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi yang lain, efektivitasnya terbilang baik dan dapat bertahan sekitar 3 atau 5 tahun.

Baca Juga: Bagaimana Cara Tepat Menurunkan Berat Badan yang Naik karena KB Suntik?

Jenis ini pun, juga termasuk yang aman bagi ibu menyusui karena tidak akan mempengaruhi produksi ASI dan kualitasnya.

Biaya Pemasangan KB Implan

Terkait biaya, harga KB implan cukup bervariasi. Namun, umumnya masih cukup terjangkau.

Lantaran bisa bertahan sampai 3 atau 5 tahun, dari segi harga KB implan terbilang ekonomis dibanding jenis yang lain, karena hanya butuh biaya pemasangan dan pelepasan.

Untuk biaya KB implan implan di Puskesmas, harganya bisa beragam sesuai dengan kebijakan setiap wilayah.

Di wilayah Jakarta Timur, pemasangan KB implan berkisar Rp100.000, sedangkan untuk pelepasannya sekitar Rp75.000.

Pemasangan KB ini, dapat dilakukan kapan pun, selagi sedang tidak hamil atau tak ada kondisi medis yang menjadi penghambat.

Kondisi medis yang membuat penggunan KB implan tak bisa dilakukan yakni penggumpalan darah akut di vena kaki atau paru, pendarahan kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, sirosis hati, atau memiliki systemic lupus erythematosus.

Namun selain kelebihannya, penting juga untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki oleh KB ini.

Dibanding dengan jenis alat kontrasepsi lain, KB implan tidak memiliki perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS).

Selain itu, pemasangan dan pelepasan KB ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Pasien juga tidak bisa memulai atau memutuskan untuk menghentikan penggunaannya secara mandiri. (*)

Baca Juga: Tidak Mengatur Kehamilan dan Kelahiran Bisa Memicu Anak Lahir Stunting