GridHEALTH.id - Trombosit adalah jenis sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Ketika seseorang mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darah, hal ini dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mereka.
Berikut ulasan lengkap mengenai berbagai dampak dari penurunan jumlah trombosit, penyebab yang mungkin, gejala yang terkait, dan berbagai opsi pengobatan yang tersedia.
Penyebab Trombosit Drop
Trombosit drop, atau trombositopenia, bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Beberapa penyebab yang umum meliputi:
- Penyakit Autoimun: Kondisi seperti lupus atau penyakit trombositopenia imunologis dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan trombosit.
- Efek Samping Obat: Beberapa obat, termasuk obat pengencer darah dan kemoterapi, dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit.
- Infeksi: Infeksi virus, seperti HIV atau hepatitis C, dapat menyebabkan penurunan trombosit karena menyerang sumsum tulang tempat trombosit diproduksi.
- Kehamilan: Kehamilan dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit karena perubahan hormonal dan peningkatan volume darah.
- Kanker Darah: Kanker darah seperti leukemia atau limfoma dapat mengganggu produksi trombosit dalam sumsum tulang.
- Kerusakan Sumsum Tulang: Cedera, radiasi, atau penyakit seperti mielofibrosis dapat mengganggu produksi trombosit dalam sumsum tulang.
Baca Juga: Mengapa Pasien DBD Butuh Transfusi Darah? Ini Kriteria dan Prosedur Pemberiannya
Gejala Trombosit Drop
Trombosit drop sering kali tidak menimbulkan gejala sampai jumlah trombosit sangat rendah. Gejala yang mungkin muncul termasuk:
- Pendarahan Gusi: Pendarahan gusi yang berlangsung lama setelah menyikat gigi atau pembersihan gigi adalah gejala umum trombosit drop.
- Perdarahan Hidung: Pendarahan hidung yang sering atau berat dapat menjadi tanda penurunan jumlah trombosit.
- Bercak Kulit: Bercak merah atau ungu di kulit (petekie) atau bintik-bintik merah di bawah kulit (purpura) dapat muncul karena perdarahan di bawah kulit.
- Perdarahan pada Mata: Perdarahan di dalam mata dapat menyebabkan penglihatan kabur atau munculnya "bola mata" merah.
- Perdarahan pada Saluran Pencernaan: Perdarahan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan tinja berwarna hitam atau merah terang.
- Perdarahan pada Saluran Kemih: Perdarahan pada urine atau buang air kecil yang berwarna merah atau coklat adalah gejala yang sering muncul.
Pengobatan Trombosit Drop
Pengobatan trombosit drop tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya.
Beberapa opsi pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter meliputi:
- Transfusi Trombosit: Transfusi trombosit dari donor dapat diberikan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.
- Obat-obatan: Obat-obatan seperti kortikosteroid atau imunoglobulin intravena dapat diresepkan untuk mengendalikan sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang.
- Penghentian Obat: Jika trombosit drop disebabkan oleh efek samping obat, dokter mungkin merekomendasikan penghentian atau penggantian obat.
- Terapi Radiasi atau Kemoterapi: Untuk pasien dengan kanker, terapi radiasi atau kemoterapi dapat diresepkan untuk mengurangi produksi sel darah putih dan merangsang produksi trombosit.
- Pemantauan dan Manajemen Kesehatan: Pasien dengan trombosit drop mungkin perlu dipantau secara teratur oleh dokter dan mengikuti pedoman khusus untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko pendarahan.
Pencegahan Trombosit Drop
Meskipun tidak selalu dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko trombosit drop, termasuk:
- Penggunaan Pelindung: Gunakan perlindungan saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera, seperti mengendarai sepeda motor atau olahraga kontak.
- Hindari Infeksi: Upayakan untuk menjaga kebersihan diri dan hindari kontak dengan orang yang sakit untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat menyebabkan trombosit drop.
- Hindari Obat Berisiko: Hindari penggunaan obat-obatan yang diketahui memiliki efek samping penurunan trombosit, kecuali atas rekomendasi dokter.
- Pantau Kesehatan: Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan memantau jumlah trombosit dalam darah dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah penurunan lebih lanjut.
Trombosit drop adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Meskipun gejalanya mungkin tidak selalu terasa, penurunan jumlah trombosit dapat menyebabkan risiko pendarahan yang berbahaya.
Penting bagi individu yang mengalami gejala trombosit drop atau memiliki faktor risiko untuk mengalami kondisi ini untuk berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang diperlukan.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan opsi pengobatan trombosit drop, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, kita dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih efektif. (*)
Baca Juga: Aturan Pakai Fufang Ejiao, Obat Cina Demam Berdarah yang Aman