3. Pola makan yang tidak teratur
Kurang tidur juga dapat memengaruhi pola makan seseorang.
Orang yang kurang tidur cenderung memiliki keinginan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula untuk mendapatkan energi cepat.
Konsumsi makanan seperti ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika pola makan tidak seimbang dan tidak sehat.
4. Pengaruh terhadap berat badan
Kurang tidur juga dapat berdampak pada berat badan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kadar gula darah.
Orang yang kurang tidur cenderung memiliki risiko obesitas atau peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko penting dalam pengembangan diabetes tipe 2.
Penambahan berat badan yang berlebihan dapat memengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mengakibatkan kenaikan gula darah.
5. Dampak jangka panjang
Pola tidur yang tidak mencukupi dan berkelanjutan dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius bagi kesehatan, termasuk risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Selain itu, kenaikan gula darah yang terjadi akibat kurang tidur juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme lainnya.
Kurang tidur dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan risiko kenaikan gula darah.
Faktor-faktor seperti pengaruh terhadap hormon insulin, produksi kortisol yang tinggi, pola makan yang tidak teratur, dan pengaruh terhadap berat badan semua dapat berkontribusi pada kenaikan gula darah akibat kurang tidur.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang cukup dan berkualitas sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang terkait dengan gula darah. (*)
Baca Juga: 7 Macam Aktivitas yang Pantang Dilakukan Pengidap Kolesterol