Beberapa metode kontrasepsi seperti pil KB kombinasi mengandung hormon yang dapat mengganggu produksi ASI.
Sehingga hal tersebut tidak selalu menjamin perlindungan penuh terhadap kehamilan saat menyusui.
4. Perubahan Kebiasaan Menyusui:
Kebutuhan nutrisi dan frekuensi menyusui bayi Anda dapat berubah seiring waktu, yang dapat mempengaruhi produksi ASI dan kebiasaan menyusui Anda.
Jika ada perubahan dalam pola makan atau pola tidur bayi Anda, ini dapat mempengaruhi kadar hormon Anda dan meningkatkan kemungkinan ovulasi.
5. Siklus Subfertil:
Beberapa wanita mungkin mengalami siklus ovulasi yang tidak teratur atau siklus yang lebih pendek setelah melahirkan.
Hal tersebutlah yang kemudian dapat meningkatkan risiko kehamilan meskipun mereka masih menyusui.
Ini terkait dengan variabilitas hormon pasca-melahirkan dan dapat menyebabkan ovulasi yang tidak terduga.
Kesimpulan:
Meskipun menyusui dapat memberikan perlindungan alami terhadap kehamilan untuk beberapa wanita, tidak menjamin bahwa Anda tidak dapat hamil kembali saat menyusui.
Penting untuk memahami bahwa ovulasi dan kehamilan masih mungkin terjadi, meskipun siklus menstruasi belum kembali normal.
Jika Anda ingin mencegah kehamilan saat menyusui, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan.
Ini penting untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Baca Juga: Rincian Biaya Program IVF di Rumah Sakit Jawa Tengah dan Fasilitasnya