Kolesterol HDL yang tinggi dapat melindungi dari penyakit jantung dengan cara membersihkan kolesterol jahat dari dinding arteri dan mengirimkannya kembali ke hati.
Baca Juga: Benarkah Kolesterol Tinggi Efeknya Lebih Berbahaya saat Tak Bergejala?
Selanjutnya, kolesterol yang berlebih tersebut akan dibuang melalui sekresi tubuh.
Meskipun kolesterol HDL tinggi mengurangi risiko penyakit jantu, tetap penting untuk memantau dan mengelola kolesterol LDL secara efektif.
Faktor Risiko Kolesterol Naik
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol di dalam darah.
Ini meliputi diet tinggi lemak jenuh, kurang aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Memahami faktor risiko ini dapat membantu seseorang mengambil langkah-langkah preventif untuk mengelola kolesterol.
Untuk memastikan kadar kolesterol dalam darah tetap berada di ambang yang aman atau tidak, pemeriksaan perlu dilakukan.
Pemeriksaan kolesterol darah adalah cara utama untuk mengukur kadar kolesterol dalam tubuh.
Tes darah biasanya mencakup pengukuran kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.
Bila sudah melakukan tes, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menjaganya tetap stabil.
Ini melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup dan pengobatan jika memang diperlukan.
Perubahan gaya hidup yang dimaksud yakni membiasakan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, olahraga teratur, menghentikan rokok, dan menjaga berat badan. (*)
Baca Juga: Penyebab Kolesterol Tinggi pada Usia Muda, Salah Satunya Obesitas