Find Us On Social Media :

Pahami Perbedaan Kolesterol Tinggi yang Berbahaya dan Bisa Disembuhkan

Perbedaan kolesterol tinggi yang berbahaya dan yang tidak.

GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan yang terbilang cukup umum terjadi.

Pengabaian terhadap kondisi ini, dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke.

Namun, penting memahami bahwa tidak semua kolesterol tinggi memiliki dampak yang sama pada kesehatan.

Ketahui Perbedaan Kolesterol

Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi oleh hati dan juga ditemukan dalam makanan tertentu.

Ada dua jenis kolesterol utama, pertama adalah kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang sering disebut kolesterol jahat.

Kedua, ada yang namanya kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol baik.

Jika sudah tahu mengenai penjelasan kolesterol, saatnya pelajari perbedaan di antara kolesterol yang berbahaya dan bisa diperbaiki kondisinya.

* Kolesterol tinggi yang berbahaya

Kolesterol disebut berbahaya, saat yang kadarnya tinggi adalah kolesterol jahat. Pasalnya, jenis ini merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan stroke.

Ketika kadar kolesterol tinggi, lemak akan menumpuk di dinding arteri, sehingga menyebabkan penyempitan arteri (aterosklerosis).

Seiring waktu, pembuluh darah yang menyempit dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

* Kolesterol tinggi yang bisa disembuhkan

Kolesterol HDL yang tinggi dapat melindungi dari penyakit jantung dengan cara membersihkan kolesterol jahat dari dinding arteri dan mengirimkannya kembali ke hati.

Baca Juga: Benarkah Kolesterol Tinggi Efeknya Lebih Berbahaya saat Tak Bergejala?

Selanjutnya, kolesterol yang berlebih tersebut akan dibuang melalui sekresi tubuh.

Meskipun kolesterol HDL tinggi mengurangi risiko penyakit jantu, tetap penting untuk memantau dan mengelola kolesterol LDL secara efektif.

Faktor Risiko Kolesterol Naik

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol di dalam darah.

Ini meliputi diet tinggi lemak jenuh, kurang aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

Memahami faktor risiko ini dapat membantu seseorang mengambil langkah-langkah preventif untuk mengelola kolesterol.

Untuk memastikan kadar kolesterol dalam darah tetap berada di ambang yang aman atau tidak, pemeriksaan perlu dilakukan.

Pemeriksaan kolesterol darah adalah cara utama untuk mengukur kadar kolesterol dalam tubuh.

Tes darah biasanya mencakup pengukuran kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

Bila sudah melakukan tes, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menjaganya tetap stabil.

Ini melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup dan pengobatan jika memang diperlukan.

Perubahan gaya hidup yang dimaksud yakni membiasakan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, olahraga teratur, menghentikan rokok, dan menjaga berat badan. (*)

Baca Juga: Penyebab Kolesterol Tinggi pada Usia Muda, Salah Satunya Obesitas