3. Gangguan usus
Penderita gangguan usus seperti sindrom iritasi usus atau penyakit Crohn mungkin perlu membatasi konsumsi sayuran hijau yang tinggi serat.
Sayuran hijau seperti brokoli dan kubis mengandung serat tinggi yang dapat memperburuk gejala seperti perut kembung, diare, atau kram bagi mereka yang sensitif terhadap serat.
4. Anemia
Orang dengan anemia atau kekurangan zat besi perlu berhati-hati dengan konsumsi sayuran hijau yang mengandung senyawa fitat.
Senyawa ini dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme, yang ditemukan dalam sayuran hijau, sehingga mengurangi ketersediaan zat besi bagi tubuh.
Untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi, konsumsilah sayuran hijau bersamaan dengan sumber zat besi hewani atau vitamin C.
5. Diabetes
Penderita diabetes harus memperhatikan asupan karbohidrat, termasuk karbohidrat yang ditemukan dalam sayuran hijau seperti kentang, kacang polong, dan jagung.
Pilih sayuran hijau yang rendah karbohidrat seperti sayuran daun hijau gelap (misalnya, bayam, kale) untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun sayuran hijau adalah bagian penting dari pola makan sehat, beberapa kondisi kesehatan memerlukan perhatian khusus terhadap jenis dan jumlah sayuran hijau yang dikonsumsi.
Penderita penyakit tiroid, batu ginjal, gangguan usus, anemia, diabetes, dan kondisi lainnya perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.
Mengenali dampak sayuran hijau pada kondisi kesehatan individu adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan.
Nah, itu dia beberapa penyakit yang harus hati-hati saat mengonsumsi sayuran hijau. Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Resep dr. Zaidul Akbar untuk Kolesterol Tinggi, Tubuh Jadi Lebih Sehat