GridHEALTH.id - Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang tidak dapat diabaikan.
Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Kementerian Kesehatan RI, sekitar 34,1% penduduk dewasa Indonesia mengalami hipertensi dan hanya 8,8% diantaranya yang tahu diagnosis penyakitnya.
Di dunia, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian dini dan saat ini, pengidapnya pun banyak yang berusia muda.
Diketahui dari data Riskesda terdapat 20% orang berusia 25-34 tahun dan lebih dari 30% lainnya berusia 35-44 tahun, yang mengalami hipertensi dari pengukuran tekanan darah.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Eka Harmeiwaty, Sp.N mengatakan, masih banyak orang yang tidak mengetahui dirinya hipertensi.
"Ironisnya masih banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya hipertensi karena hanya sekitar satu dari delapan orang dewasa Indonesia yang rutin mengukur tekanan darah," kata dokter Eka dalam acara Beat Hypertension oleh Tropicana Slim dalam memperingati Hari Hipertensi Sedunia, Jumat (17/5/2024).
Padahal, bila hipertensi dapat terdeteksi dengan cepat dan segera ditangani, risiko komplikasi dapat dicegah.
Cara agar kondisinya bisa segera terdeteksi adalah dengan memahami faktor risikonya.
Penyebab Hipertensi
Faktor risiko hipertensi yang sudah banyak diketahui, tapi kerap terabaikan adalah konsumsi makanan tinggi garam.
Asupan garam rata-rata masyarakat dunia diperkirakan 10,8 gram per hari, dua kali lipat lebih banyak dari rekomendasi WHO, yaitu maksimal 5 gram garam per hari (setara satu sendok teh).
Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah, serta risiko hipertensi dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Hari Hipertensi Sedunia, Benarkah Sering Marah Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?