Selain keempat tanda tersebut, anak stunting juga memiliki gangguan konsentrasi, sehingga sulit untuk belajar dan mengingatnya.
Kondisi tersebut, mengakibatkan anak kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Anak yang mengalami stunting cenderung lebih mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Penaggulangan Stunting
Tak hanya memahami tanda-tandanya, untuk mencapai target penurunan stunting juga dibutuhkan langkah pencegahan yang serius.
Dilansir dari situs Yankes Kemkes, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah sebagai berikut:
1. Pemenuhan gizi seimbang untuk ibu selama kehamilan dan menyusui
2. Intervensi 1.000 HPK, yang dilakukan mulai dari masa kehamilan (9 bulan), ditambah 730 hari (usia 0-2 tahun setelah anak lahir.
3. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil, terutama yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK)
4. Pemberian suplemen zat besi, paling sedikit 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan
5. Pemberian suplementasi zinc (seng) dan vitamin A, pada balita
6. Pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) secara bertahap, untuk mencukupi kebutuhan gizi dan melatih kemampuan bayi
7. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dengan meningkatkan akses air bersih dan fasilitas sanitasi (*)
Baca Juga: Fakta Stunting dan Konsumsi Gula, Menengok Peran Gula Rendah Kalori