Find Us On Social Media :

Ramai Soal Dokter Asing di Indonesia, Menkes Budi: Jangan Provokasi, Stop Bicara Negatif

Menkes Budi Sadikin menanggapi tentang kehadiran dokter asing di Indonesia.

GridHEALTH.id -Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar kedua di Indonesia, menewaskan 250.000 orang dan 6.000 anak per tahun.

Sementara itu menurut data WHO, penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia, menyebabkan sekitar 17,9 juta kematian setiap tahun.

CVD adalah kelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik di Medan, Sumatera Utara, telah bekerja sama dengan King Salman (KS) Relief dan Muslim World League dari Arab Saudi untuk menyelenggarakan operasi jantung gratis bagi pasien tidak mampu.

Kegiatan sosial ini berlangsung dalam tiga periode.

Periode pertama dari awal Mei hingga 27 Mei menargetkan 10 pasien. Periode kedua dari 2 hingga 9 Juni 2024 dan periode ketiga dari 25 Juni hingga 1 Juli 2024 masing-masing menargetkan 15-20 pasien.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan pelatihan kepada dokter muda di RSUP Adam Malik dalam bidang bedah jantung terbuka, kateterisasi, dan bedah jantung anak.

Menkes menambahkan bahwa transfer pengetahuan dari tim dokter Arab Saudi mencakup operasi AV Replace dan Bentall Procedure, yang belum pernah dilakukan di Sumatera Utara.

Kedua operasi ini adalah jenis operasi jantung terbuka yang kompleks untuk menangani kerusakan katup jantung.

Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskular RSUP Adam Malik, dr. Faisal Habib SpJP(K), menjelaskan bahwa dokter spesialis bedah jantung dan jantung intervensi dari Arab Saudi juga memberikan pengetahuan kepada para dokter di Adam Malik untuk menangani kasus bedah jantung dan kateterisasi tingkat lanjut.

“Salah satu keahlian mereka yang advance adalah bagaimana melakukan bedah jantung dengan tidak lagi buka seluruh dada, tetapi hanya sebagian kecil bukaan. Inilah keahlian mereka yang kita pelajari,” kata dr Faisal.

Baca Juga: Masih Sangat Minim, Kekurangan Dokter Spesialis di Daerah Jadi Sorotan

Tim medis dari Arab Saudi terdiri dari 11 dokter dan 11 tim penunjang, termasuk perawat spesialis, perfusionist, dan terapis pernapasan.

Mereka berasal dari King Faisal Cardiac Center (KFCC), King Abdul-Aziz Medical City (KAAMC), dan King Abdullah International Medical Research Center (KAIMRC).

Program kerja sama ini merupakan bagian dari pilar kedua Transformasi Sistem Kesehatan Rujukan, yang bertujuan agar seluruh rumah sakit pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan bedah jantung terbuka dan bedah jantung anak tanpa perlu dirujuk ke Jakarta.

Menkes Budi menegaskan bahwa kehadiran dokter asing harus dilihat sebagai upaya menyelamatkan nyawa dan mempercepat peningkatan kemampuan serta kualitas dokter muda Indonesia untuk mengurangi angka kematian.

Menkes juga mengingatkan agar jangan memprovokasi dan melihat keberadaan dokter asing sebagai ancaman terhadap pendapatan atau peluang kerja tenaga medis lokal, karena Indonesia masih kekurangan banyak dokter spesialis.

“Mari kita kurangi banyak bicara yang negatif dan kita tambah banyak bekerja yang positif, demi kesehatan masyarakat Indonesia,” tutup Menkes.

Baca Juga: Digitalisasi Kesehatan Permudah Dokter Membaca Rekam Medis Pasien