Find Us On Social Media :

Ancaman Kesehatan dari Perubahan Iklim Jadi Fokus WHO di Program Kerja 2025-2028

WHO menetapkan fokus pada perubahan iklim yang mengancam kesehatan.

Pengaruh Perubahan Iklim Pada Kesehatan

Perubahan iklim mempengaruhi kesehatan dalam berbagai cara, termasuk menyebabkan kematian dan penyakit dari peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi seperti gelombang panas, badai, dan banjir.

Ini juga mengganggu sistem pangan, meningkatkan penyakit zoonosis serta penyakit yang ditularkan melalui makanan, air, dan vektor, serta masalah kesehatan mental.

Selain itu, perubahan iklim merusak banyak masalah sosial dan kesehatan, seperti mata pencaharian, kesetaraan, dan akses ke perawatan kesehatan.

Risiko kesehatan terhadap iklim ini lebih dirasakan oleh kelompok paling rentan dan terpinggirkan, termasuk wanita, anak-anak, minoritas etnis, komunitas miskin, migran atau pengungsi, populasi lanjut usia, dan mereka dengan kondisi kesehatan sebelumnya.

Data Masalah Kesehatan Akibat Perubahan Iklim

Data WHO menunjukkan bahwa 2 miliar orang tidak memiliki akses air minum yang aman dan 600 juta menderita penyakit yang ditularkan melalui makanan setiap tahun, dengan anak-anak di bawah 5 tahun menyumbang 30% dari kematian akibat penyakit tersebut.

Faktor iklim meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air dan makanan.

Pada tahun 2020, 770 juta orang mengalami kelaparan, terutama di Afrika dan Asia. Perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan, kualitas, dan keragaman makanan, memperburuk krisis pangan dan gizi.

Perubahan suhu meningkatkan penyebaran penyakit. Tanpa tindakan pencegahan, kematian akibat penyakit ini, yang saat ini mencapai lebih dari 700.000 per tahun, bisa meningkat.

Perubahan iklim menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan stres pasca-trauma, serta gangguan jangka panjang akibat faktor-faktor seperti misalnya pengungsian.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim Bagi Kesehatan, Bagaiman Blue Carbon Bisa Menurunkan Risikonya