Find Us On Social Media :

Bisakah Mata Silinder Disembuhkan dan Bagaimana Cara Pencegahannya?

Bisakah mata silinder disembuhkan

GridHEALTH.id - Mata silinder atau astigmatisme adalah kondisi umum di mana mata tidak dapat memfokuskan cahaya secara merata pada retina, yang menyebabkan penglihatan kabur atau terdistorsi.

Kondisi ini terjadi ketika permukaan depan mata (kornea) atau lensa di dalam mata memiliki bentuk yang tidak simetris, menyerupai bola rugby alih-alih bulat sempurna seperti bola.

Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dengan benar, menyebabkan pandangan yang buram pada jarak tertentu.

Penyebab Mata Silinder

Astigmatisme bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Genetika

Faktor keturunan memainkan peran penting dalam perkembangan astigmatisme. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi ini, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalaminya.

2. Cedera atau operasi mata

Cedera atau operasi yang mengubah bentuk kornea atau lensa mata juga dapat menyebabkan astigmatisme.

3. Penyakit mata

Kondisi tertentu, seperti keratoconus, dapat menyebabkan kornea menjadi lebih tipis dan berbentuk kerucut, yang mengakibatkan astigmatisme yang parah.

Pengobatan Mata Silinder

1. Kacamata dan Lensa Kontak: Penggunaan kacamata atau lensa kontak adalah metode paling umum untuk mengoreksi penglihatan pada penderita astigmatisme. Lensa torik yang dirancang khusus dapat membantu memfokuskan cahaya dengan benar ke retina.

Baca Juga: Tak Perlu Pakai Kacamata Lagi, Segini Rincian Biaya Lasik Mata di Indonesia

2. Ortho-K (Orthokeratology): Metode ini melibatkan penggunaan lensa kontak keras yang dipakai semalam untuk merubah bentuk kornea sementara. Hasilnya adalah penglihatan yang lebih baik tanpa perlu kacamata atau lensa kontak sepanjang hari.

3. Operasi Refraktif: Prosedur seperti LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) atau PRK (Photorefractive Keratectomy) dapat memperbaiki bentuk kornea, sehingga menghilangkan atau mengurangi astigmatisme. Operasi ini melibatkan penggunaan laser untuk mengubah bentuk kornea secara permanen.

Pencegahan Mata Silinder

Astigmatisme umumnya bersifat genetik dan tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mata dan meminimalkan risiko atau memperlambat perkembangan kondisi ini:

1. Pemeriksaan Mata Rutin: Melakukan pemeriksaan mata secara rutin membantu mendeteksi astigmatisme lebih awal. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan dapat mencegah perkembangan lebih lanjut.

2. Menghindari Cedera Mata: Menggunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, seperti olahraga atau pekerjaan tertentu, dapat mencegah cedera yang bisa menyebabkan astigmatisme.

3. Menjaga Kesehatan Umum Mata: Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, dan E, serta omega-3, dapat membantu menjaga kesehatan mata. Kebiasaan hidup sehat seperti tidak merokok dan menjaga kebersihan mata juga penting.

4 Istirahat Mata yang Cukup: Mengistirahatkan mata secara teratur, terutama saat bekerja di depan layar komputer atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus visual yang intens, dapat mencegah kelelahan mata yang mungkin memperburuk kondisi mata.

Kesimpulan

Mata silinder atau astigmatisme adalah kondisi mata yang umum dan biasanya dapat diatasi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraktif.

Meski tidak sepenuhnya bisa dicegah karena faktor genetik, menjaga kesehatan mata secara umum dan melakukan pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi dan menangani kondisi ini lebih awal.

Dengan penanganan yang tepat, penderita astigmatisme dapat menjalani kehidupan dengan penglihatan yang lebih baik dan nyaman.

Baca Juga: Benarkah Minus Mata Pada Anak Akan Berkurang Sebelum Usia 18 Tahun?