Find Us On Social Media :

Tips Membersihkan Daging Kurban Agar Terhindar dari Penyakit

Tips membersihkan daging kurban agar terhindar dari penyakit

7. Masak daging dengan suhu yang tepat

Memasak daging dengan suhu yang tepat adalah kunci untuk membunuh bakteri dan patogen yang mungkin ada di dalam daging. Pastikan daging matang sempurna dengan suhu internal minimal 75°C.

Gunakan termometer daging untuk memastikan suhu bagian dalam daging telah mencapai tingkat aman.

8. Hindari kontaminasi silang

Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri dari daging mentah menyebar ke makanan lain, peralatan, atau permukaan yang bersentuhan dengan daging.

Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk menggunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk daging mentah dan makanan lain.

Bersihkan permukaan kerja dan peralatan dengan disinfektan setelah digunakan untuk menangani daging mentah.

9. Jaga kebersihan diri dan lingkungan

Selain menjaga kebersihan daging, penting juga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Pastikan area dapur dan tempat penyimpanan daging selalu dalam kondisi bersih dan bebas dari kotoran.

Gunakan pakaian bersih saat menangani daging dan segera ganti pakaian jika terkena cipratan darah atau kotoran dari daging.

10. Edukasi dan penyuluhan

Tidak kalah penting adalah memberikan edukasi dan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan saat menangani daging kurban.

Dengan pemahaman yang baik, kita dapat bersama-sama menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh penanganan daging yang tidak higienis.

Membersihkan dan menangani daging kurban dengan baik adalah langkah penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa daging kurban yang Anda konsumsi aman dan sehat. Selalu ingat untuk menjaga kebersihan diri, peralatan, dan lingkungan sekitar untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitas daging kurban. (*)

Baca Juga: Kasus Flu Burung di AS, Kenapa Sapi Jadi Kekhawatiran dan Risikonya Menjadi Pandemi