Find Us On Social Media :

Puasa Tarwiyah 15 Juni, Penderita Anemia Perlu Ini Agar Kuat Puasa

Tips kuat puasa Tarwiyah bagi penderita anemia

GridHealth.id - Puasa Tarwiyah merupakan salah satu ibadah sunnah dalam Islam yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum hari Arafah.

Puasa ini memiliki keutamaan dan pahala yang besar.

Namun, bagi penderita anemia, menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri.

Anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, dapat menyebabkan kelelahan, lemah, dan pusing.

Artikel ini akan memberikan tips bagi penderita anemia agar tetap kuat dan sehat selama menjalankan puasa Tarwiyah.

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat.

Gejalanya meliputi kelelahan, lemah, pusing, dan sesak napas. Kondisi ini bisa memperburuk jika tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama puasa.

Oleh karena itu, penderita anemia perlu melakukan persiapan khusus dan mengikuti tips tertentu agar bisa menjalani puasa dengan baik.

Tips Kuat Puasa Tarwiyah bagi Penderita Anemia

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penderita anemia disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat memberikan saran medis yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda.

Mereka mungkin juga memberikan suplemen zat besi atau vitamin yang diperlukan untuk membantu mengelola anemia selama puasa.

Baca Juga: 6 Manfaat Luar Biasa Jalani Puasa Syawal, Bisa Mengurangi Peradangan dalam Tubuh

2. Perhatikan Asupan Nutrisi Saat Sahur dan Berbuka

Asupan nutrisi yang seimbang sangat penting bagi penderita anemia.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang harus dikonsumsi saat sahur dan berbuka:

- Makanan Kaya Zat Besi: Termasuk daging merah tanpa lemak, hati, ayam, ikan, sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

- Vitamin C: Membantu penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan tomat.

- Vitamin B12 dan Asam Folat: Terkandung dalam produk susu, telur, dan sayuran hijau.

3. Minum Cukup Air

Dehidrasi dapat memperburuk gejala anemia.

Pastikan untuk minum cukup air saat sahur dan berbuka.

Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena dapat meningkatkan dehidrasi.

4. Istirahat yang Cukup

Penderita anemia harus memastikan mendapatkan istirahat yang cukup selama bulan puasa.

Kurang tidur dapat memperburuk kelelahan dan gejala anemia.

Usahakan untuk tidur lebih awal dan cukup selama malam hari.

Baca Juga: Amankah Buka Puasa Langsung Minum Kopi? Cari Tahu Dampaknya Bagi Kesehatan

5. Pilih Makanan yang Mudah Dicerna

Saat sahur dan berbuka, pilih makanan yang mudah dicerna agar tidak membebani sistem pencernaan.

Makanan yang berat dan sulit dicerna dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan pencernaan, yang bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

6. Konsumsi Suplemen jika Diperlukan

Jika diperlukan, konsumsi suplemen zat besi atau multivitamin sesuai rekomendasi dokter.

Suplemen ini dapat membantu memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup selama puasa.

7. Hindari Aktivitas Berat

Selama puasa, hindari aktivitas fisik yang berat yang dapat meningkatkan kelelahan.

Cobalah untuk mengurangi aktivitas fisik dan beristirahat lebih banyak untuk menghemat energi.

8. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering

Saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar.

Sebaiknya makan dalam porsi kecil tapi sering.

Mulailah dengan makanan ringan seperti buah-buahan, sup, atau jus, lalu lanjutkan dengan makanan utama setelah beberapa saat.

9. Perhatikan Sumber Zat Besi yang Dikonsumsi

Ada dua jenis zat besi dalam makanan: heme dan non-heme.

Zat besi heme ditemukan dalam produk hewani seperti daging dan lebih mudah diserap oleh tubuh.

Baca Juga: Amankah Buka Puasa Langsung Minum Kopi? Cari Tahu Dampaknya Bagi Kesehatan

Zat besi non-heme ditemukan dalam produk nabati dan lebih sulit diserap.

Kombinasikan kedua jenis ini dalam diet Anda dan konsumsi makanan kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.

10. Pantau Kondisi Kesehatan

Selama menjalankan puasa, pantau kondisi kesehatan Anda dengan seksama.

Jika merasa sangat lemah, pusing, atau gejala anemia semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.

Jangan ragu untuk berbuka puasa jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk melanjutkan puasa.

Menu Sahur dan Berbuka Penderita Anemia

Berikut adalah contoh menu sahur dan berbuka yang dapat membantu penderita anemia tetap kuat selama puasa Tarwiyah:

Menu Sahur

- Protein: Telur rebus atau dada ayam panggang.

- Karbohidrat Kompleks: Oatmeal dengan tambahan kacang almond dan buah kering.

- Sayuran Hijau: Bayam tumis atau salad sayuran hijau.

- Buah-buahan: Jeruk atau kiwi untuk tambahan vitamin C.

- Minuman: Segelas susu rendah lemak atau jus buah segar.

Baca Juga: Amankah Buka Puasa Langsung Minum Kopi? Cari Tahu Dampaknya Bagi Kesehatan

Menu Berbuka

- Takjil: Kurma dan segelas air putih.

- Makanan Ringan: Sup sayuran atau buah-buahan segar.

- Makanan Utama: Ikan panggang dengan nasi merah dan brokoli kukus.

- Penutup: Yogurt dengan tambahan buah beri.

- Minuman: Jus jeruk atau air kelapa.

Meskipun penderita anemia menghadapi tantangan tersendiri saat berpuasa, dengan persiapan yang baik dan perhatian terhadap asupan nutrisi, mereka tetap bisa menjalankan puasa Tarwiyah dengan baik.

Kunci utamanya adalah menjaga keseimbangan nutrisi, mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat, serta memastikan tubuh terhidrasi dan cukup istirahat.

Dengan mengikuti tips di atas, penderita anemia dapat meraih manfaat spiritual dari puasa Tarwiyah tanpa mengorbankan kesehatan mereka.

Baca Juga: 5 Pilihan Menu Buka Puasa yang Menyehatkan Lambung, Salah Satunya Yogurt