Find Us On Social Media :

Pentingnya Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Masyarakat Indonesia Tunjukkan Kepedulian Tinggi

Komitmen semua pemangku kepentingan terhadap masyarakat, pasien, dan planet penting untuk memajukan layanan kesehatan berkelanjutan.

GridHEALTH.id - Layanan kesehatan berkelanjutan adalah usaha mengintegrasikan praktik ramah lingkungan di dunia medis untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil tetap memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi.

Aspek penting dari layanan ini salah satunya adalah efisiensi energi melalui penggunaan teknologi hemat energi dan sumber energi terbarukan.

Selain itu, pengelolaan limbah yang efektif dengan fokus pada pengurangan, daur ulang, dan penggunaan bahan yang mudah terurai juga menjadi kunci dalam mengurangi dampak lingkungan.

Tak lupa, teknologi digital memainkan peran penting dalam layanan kesehatan berkelanjutan, dengan penerapan telehealth dan penyimpanan data berbasis cloud yang membantu mengurangi emisi karbon.

Penggunaan teknologi ini juga meningkatkan efisiensi dalam pemantauan dan pengelolaan kesehatan pasien.

Praktik ramah lingkungan lainnya termasuk penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pembangunan dan operasional fasilitas kesehatan, serta pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan beralih ke alternatif yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, pendidikan dan peningkatan kesadaran di kalangan tenaga medis dan pasien mengenai pentingnya praktik berkelanjutan sangat penting. Optimalisasi penggunaan sumber daya seperti air dan listrik, serta pengelolaan persediaan medis yang lebih efisien, juga penting untuk diterapkan.

Manfaat layanan kesehatan berkelanjutan akan meningkatkan kesehatan masyarakat serta juga menghasilkan efisiensi biaya operasional dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas.

Survei Layanan Kesehatan Berkelanjutan

Royal Philips, pelaku penting dalam industri teknologi kesehatan, mengumumkan hasil survei terkait Layanan Kesehatan Berkelanjutan di Asia Pasifik (APAC), termasuk Indonesia.

Survei ini bekerja sama dengan Kantar Profiles Network dengan melibatkan 512 responden dari Indonesia.

Baca Juga: Tragis, Pencemaran Udara Menjadi Penyebab Kematian Nomor Dua Pada Anak