Find Us On Social Media :

Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Flu Burung

Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan flu burung.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan bahwa sejak kasus pertama pada 2005, Indonesia mencatat 200 kasus dengan 168 kematian hingga 2017.

Kasus terakhir dilaporkan di Bali pada 2017, dengan penularan dari unggas ke manusia.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berupaya mencegah dan mengendalikan penularan flu burung guna melindungi kesehatan masyarakat.

Di tingkat global, WHO mengkonfirmasi sejumlah laporan kasus flu burung pada manusia. Data kumulatif kasus flu burung H5N1 pada manusia di 23 negara yang tercatat oleh WHO sepanjang tahun 2003-2024 adalah sebagai berikut: pada periode 2003-2009 terdapat 468 kasus dengan 282 kematian, pada 2010-2014 tercatat 233 kasus dengan 125 kematian, pada 2015-2019 ada 160 kasus dengan 48 kematian.

Pada tahun 2020 hanya ada 1 kasus, tahun 2021 mencatat 2 kasus dengan 1 kematian, pada 2022 terdapat 6 kasus dengan 1 kematian, pada 2023 tercatat 12 kasus dengan 4 kematian, dan pada tahun 2024 terdapat 7 kasus dengan 2 kematian.

Berdasarkan laporan terbaru dari WHO, Imran menyampaikan bahwa telah terjadi penambahan kasus flu burung pada manusia.

Kasus yang dilaporkan adalah sebagai berikut: Pada tanggal 19 April 2024 tercatat Avian Influenza H9N2 di Vietnam, pada tanggal 18 Mei 2024 Avian Influenza H5N1 di Australia, pada tanggal 22 Mei 2024 Avian Influenza H9N2 di India, dan pada tanggal 23 Mei 2024 Avian Influenza H5N2 di Meksiko.

Baca Juga: Khawatir Wabah Flu Burung, Perlukah Takut Makan Telur dan Daging Ayam?