GridHEALTH.id – Diare adalah kondisi yang bisa menyerang siapa saja, termasuk lansia.
Ketika lansia mengalami diare, penting untuk segera mengatasinya karena risiko dehidrasi dan komplikasi lainnya lebih tinggi.
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk mengatasi diare pada lansia.
Penyebab Diare pada Lansia
Penyebab diare pada lansia bisa bervariasi, termasuk:
1. Infeksi Bakteri atau Virus: Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri seperti E. coli atau virus seperti norovirus.
2. Efek Samping Obat: Beberapa obat, terutama antibiotik dan obat tekanan darah, dapat menyebabkan diare.
3. Kondisi Medis Kronis: Penyakit seperti sindrom iritasi usus (IBS), penyakit Crohn, atau kolitis ulseratif.
4. Intoleransi Makanan: Intoleransi laktosa atau sensitivitas terhadap gluten.
5. Stres dan Kecemasan: Faktor psikologis juga dapat memicu diare.
Gejala Diare pada Lansia
Gejala diare pada lansia meliputi:
- Feses cair atau berair
Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal, Radang Usus Kerap Terabaikan Gara-gara Gejalanya Mirip Diare
- Perut kembung dan kram
- Mual dan muntah
- Dehidrasi (mulut kering, haus berlebihan, penurunan jumlah urine)
Penanganan Awal Diare pada Lansia
Penanganan diare pada lansia harus dilakukan dengan hati-hati. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Hidrasi yang Cukup: Berikan banyak cairan seperti air, kaldu, atau larutan rehidrasi oral (ORS). Hindari minuman berkafein dan beralkohol karena dapat memperburuk dehidrasi.
2. Diet BRAT: Diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) adalah pilihan makanan yang lembut dan mudah dicerna. Makanan ini dapat membantu mengurangi frekuensi diare.
3. Obat Anti-Diare: Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat anti-diare seperti loperamide. Obat ini dapat membantu mengurangi gejala tetapi tidak boleh digunakan dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis.
4. Pantau Kondisi Lansia: Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, mulut kering, dan penurunan jumlah urin. Jika gejala tersebut muncul, segera hubungi profesional medis.
Pencegahan Diare pada Lansia
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari diare. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Jaga Kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih. Hindari makanan dan minuman yang mungkin terkontaminasi.
2. Konsumsi Makanan Sehat: Pastikan lansia mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Hindari makanan yang dapat memicu diare seperti makanan pedas, berlemak, dan produk susu jika ada intoleransi laktosa.
Baca Juga: Tak Perlu Sering ke Kamar Mandi, Obati Diare dengan Pijat Titik Ini
3. Probiotik: Probiotik seperti yoghurt dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan suplemen probiotik dalam diet lansia.
4. Pengawasan Obat: Pastikan obat yang dikonsumsi lansia tidak memiliki efek samping yang dapat menyebabkan diare. Diskusikan dengan dokter jika ada obat yang perlu disesuaikan.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak kasus diare dapat diatasi di rumah, ada situasi di mana bantuan medis diperlukan. Segera hubungi dokter jika lansia mengalami:
- Diare yang berlangsung lebih dari dua hari
- Demam tinggi
- Darah atau nanah dalam tinja
- Tanda-tanda dehidrasi parah (keringat berlebihan, penurunan kesadaran)
- Nyeri perut yang parah
Diare pada lansia memerlukan perhatian khusus karena risiko komplikasi yang lebih tinggi. Dengan langkah-langkah penanganan yang tepat, seperti menjaga hidrasi, mengikuti diet yang lembut, dan menghindari makanan penyebab diare, gejala diare dapat dikendalikan dengan baik.
Jika gejala berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan dapat membantu mengatasi diare pada lansia dengan efektif dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Selalu ingat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan diare.
Baca Juga: Konsumsi Air Minum Tidak Sehat, Ternyata Berisiko Memicu Diare Hingga Stunting