Find Us On Social Media :

Rumah Sakit dan Layanan Kesehatan Berkontribusi Pada Masalah Lingkungan, Perlu Inovasi Tepat dan Segera

Rumah Sakit harus segera mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap lingkungan.

GridHEALTH.id - Kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkelanjutan semakin mendesak seiring dengan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.

Saat ini, sektor layanan kesehatan menyumbang sekitar 4.4% dari total emisi CO2 global, melebihi bahkan industri penerbangan dan pelayaran.

Selain itu, sektor ini menggunakan 10% dari bahan mentah yang diekstraksi setiap tahunnya, menunjukkan tingkat konsumsi yang sangat tinggi.

Rumah sakit, sebagai bagian penting dari layanan kesehatan, memproduksi sekitar 13 kg limbah per tempat tidur setiap harinya, dengan 15-25% dari jumlah tersebut merupakan limbah berbahaya yang memerlukan penanganan khusus.

Supply chain dalam sektor kesehatan juga bertanggung jawab atas 71% emisi CO2, menurut data dari Koninklijke Philips N.V, sehingga memperlihatkan pentingnya pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, praktik berkelanjutan dalam layanan kesehatan tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan manusia tetapi juga untuk melindungi planet Bumi.

Philips, sebagai pemimpin dalam industri teknologi kesehatan, telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

Pada tahun 2023, Philips berhasil mengurangi dampak lingkungan dengan mencapai performa lingkungan yang baik.

Sebanyak 20% dari penjualan produk dan solusi berkontribusi terhadap sirkularitas, menunjukkan dedikasi dalam mempromosikan ekonomi sirkular.

"71% dari produk yang kami buat itu ramah lingkungan dan ini konsisten dilakukan dari tahun ke tahun," jelas Astri R. Dharmawan, President Director Philips Indonesia saat ditemui GridHealth di Jakarta (24/6) saat memaparkan solusi ramah lingkungan, sebagai upaya Philips dalam menyediakan pilihan berkelanjutan kepada konsumennya.

Philips juga mencapai pencapaian yang signifikan dengan jejak karbon operasional bersih nol, didukung sepenuhnya oleh listrik terbarukan.

Baca Juga: Benarkah Lingkungan yang Tidak Higenis Menyebabkan Anak Stunting?

Sebanyak 78% energi yang digunakan berasal dari sumber terbarukan, melebihi target 75% yang mereka tetapkan untuk tahun 2025.

Di samping itu, mereka berhasil mendaur ulang 91% limbah operasional, menunjukkan efektivitas program pengelolaan limbah.

Tidak hanya itu, 23 lokasi industri Philips berhasil mencapai nol sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA), menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip zero waste.

Upaya ini sejalan dengan keinginan masyarakat modern yang sudah sadar akan pentingnya layanan kesehatan yang ramah lingkungan, sesuai survei yang dilakukan oleh Philips.

Teknologi BluSeal

Salah satu inovasi terbaru dari Philips adalah teknologi EcoDesign BlueSeal dalam solusi MRI.

MRI (magnetic resonance imaging) adalah teknologi penting dalam diagnosis medis, yang memungkinkan gambar yang lebih jelas dan akurat dari organ-organ internal, jaringan lunak, dan ligamen yang tidak terlihat dengan jelas pada CT (Computed Tomography).

Helium umum digunakan dalam mesin dan pemindai MRI dan untuk menjaga mesin MRI tetap beroperasi, biasanya diperlukan sekitar 1.700 liter helium cair.

Oleh karena itu, bidang medis adalah salah satu pengguna helium yang paling aktif.

Helium cair adalah elemen yang sempurna karena cukup dingin untuk menyediakan tingkat superkonduktivitas yang diperlukan dalam pemindai MRI.

Helium cair mendinginkan magnet superkonduktor yang menghasilkan gambar tubuh manusia hingga suhu di bawah 4,15 Kelvin (-269°C).

Baca Juga: Pengertian MRI dan Perbedaannya dengan CT Scan, Mana Hasil Gambar yang Lebih Bagus?

Teknologi BlueSeal dari Philips menghadirkan pendekatan berkelanjutan dengan menggunakan sistem helium yang tertutup rapat, demikian dikutip dari situs Philips Healthcare.

Hal ini membuat sistem kandungan helium dari 1500 hingga 7 liter tersegel sepenuhnya, tidak ada isi ulang selama umur produk dan juga mengurangi berat magnet sebesar 900 kg.

Akibatnya, sistem MRI menjadi 7% lebih ringan dibandingkan dengan produk sebelumnya, mengurangi dampak lingkungan dari proses pengangkutan dan instalasi.

Pada bulan Mei 2024 ini, Philips merayakan prestasi besar dengan menghemat 1,9 juta liter helium sejak pemasangan teknologi BlueSeal pada mesin MRI ke-1.111 di seluruh dunia.

Keberhasilan ini menegaskan komitmen Philips untuk menghadirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dalam layanan kesehatan global tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan.

"Produk MRI Philips adalah produk yang sangat inovatif dalam penggunaan helium dan efeknya ke Bumi sangat besar sekali sehingga kami sangat bangga dengan teknologi MRI ini," jelas Astri R. Dharmawan.

Dengan berbagai upaya ini, Philips telah membuktikan bahwa integrasi praktik berkelanjutan bukan hanya menjadi tanggung jawab moral tetapi juga strategi bisnis yang baik.

Melalui teknologi EcoDesign BlueSeal dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan, Philips terus memikrikan masa depan kesehatan yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota Nusantara, Melihat Kabar Rumah Sakit dan Tenaga Medis di IKN