Jika tidak diobati, hiperglikemia dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik, kondisi berbahaya yang memerlukan perawatan medis segera.
3. Komplikasi kardiovaskular: Remaja dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Komplikasi ini dapat dicegah dengan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan sehat.
4. Kerusakan saraf (neuropati): Kadar gula darah tinggi yang terus-menerus dapat merusak saraf di seluruh tubuh, menyebabkan neuropati.
Gejala neuropati termasuk mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki. Pengendalian gula darah yang baik adalah kunci untuk mencegah kerusakan saraf.
5. Kerusakan ginjal (nefropati): Diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang dapat menyebabkan nefropati diabetik. Nefropati dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak diobati.
Pemantauan rutin dan pengendalian gula darah serta tekanan darah yang baik dapat membantu mencegah kerusakan ginjal.
6. Masalah mata (retinopati): Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan retinopati diabetik. Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.
Pemeriksaan mata secara rutin dan pengendalian gula darah yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi mata.
Pencegahan dan penanganan
- Pendidikan dan kesadaran: Pendidikan tentang diabetes sangat penting untuk remaja dan keluarga mereka. Memahami kondisi, gejala, dan pengelolaan diabetes dapat membantu remaja mengambil tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.
- Pemantauan gula darah: Pemantauan rutin kadar gula darah adalah kunci untuk mencegah komplikasi.
Baca Juga: Berapa Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes?