- Keringat dingin tanpa sebab yang jelas.
Gejala-gejala ini biasanya muncul saat jantung bekerja lebih keras, seperti saat aktivitas fisik, stres, atau setelah makan berat.
Pada beberapa kasus, gejala angin duduk bisa mereda dengan istirahat atau penggunaan obat nitrogliserin, namun tetap memerlukan perhatian medis.
Risiko serangan jantung
Angin duduk bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan tanda adanya masalah pada jantung.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkat menjadi serangan jantung, yaitu kondisi di mana aliran darah ke jantung terhenti sepenuhnya akibat penyumbatan total pada pembuluh darah koroner.
Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya angin duduk dan serangan jantung antara lain:
- Merokok: Nikotin dalam rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
- Kolesterol tinggi: Kolesterol berlebih dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah.
- Diabetes: Gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengatur jantung.
Baca Juga: 3 Jenis Angin Duduk dan 7 Hal yang Meningkatkan Risiko Terjadinya hal Tersebut