Find Us On Social Media :

Bukan Masuk Angin Biasa, Angin Duduk Ternyata Bisa Berisiko pada Serangan Jantung

Angin duduk bisa berisiko pada terjadinya serangan jantung

GridHEALTH.id – Belum lama ini, viral sebuah video di media sosial seorang sopir taksi yang menolong temannya sesama sopir.

Usut punya usut, teman sang sopir sakit karena mengalami angin duduk. Karena itu, ia pun mengerok dan mengoleskan minyak angin ke beberapa bagian tubuh temannya.

Meski sering dianggap sepele sebagai "masuk angin" biasa, angin duduk sebenarnya merupakan gejala yang harus diwaspadai karena dapat menjadi tanda awal serangan jantung.

Ya, angin duduk adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau tekanan di dada akibat aliran darah ke jantung yang tidak mencukupi.

Lantas, apa saja risiko dari angin duduk? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Apa itu angin duduk?

Angin duduk adalah kondisi di mana jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena aliran darah yang terbatas ke otot jantung.

Hal ini sering terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yang merupakan pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung.

Penyempitan ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak lemak atau aterosklerosis. Gejala angin duduk bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk:

- Nyeri atau tekanan di dada, seringkali terasa seperti ditindih beban berat.

- Rasa tidak nyaman yang menjalar ke leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan.

- Sesak napas, mual, atau pusing.

Baca Juga: Viral Aksi Sopir Taksi Bantu Temannya yang Alami Angin Duduk, Bagaimana Sebenarnya Pertolongan Pertama yang Tepat?

- Keringat dingin tanpa sebab yang jelas.

Gejala-gejala ini biasanya muncul saat jantung bekerja lebih keras, seperti saat aktivitas fisik, stres, atau setelah makan berat.

Pada beberapa kasus, gejala angin duduk bisa mereda dengan istirahat atau penggunaan obat nitrogliserin, namun tetap memerlukan perhatian medis.

Risiko serangan jantung

Angin duduk bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan tanda adanya masalah pada jantung.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkat menjadi serangan jantung, yaitu kondisi di mana aliran darah ke jantung terhenti sepenuhnya akibat penyumbatan total pada pembuluh darah koroner.

Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya angin duduk dan serangan jantung antara lain:

- Merokok: Nikotin dalam rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

- Kolesterol tinggi: Kolesterol berlebih dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.

- Hipertensi: Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah.

- Diabetes: Gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengatur jantung.

Baca Juga: 3 Jenis Angin Duduk dan 7 Hal yang Meningkatkan Risiko Terjadinya hal Tersebut

- Obesitas: Berat badan berlebih menambah beban kerja jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Cara mencegah angin duduk dan serangan jantung

Mencegah angin duduk dan serangan jantung memerlukan perubahan gaya hidup yang sehat serta pengelolaan faktor risiko yang ada. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Hentikan merokok: Berhenti merokok adalah langkah paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Makan sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta perbanyak buah, sayuran, dan serat.

3. Olahraga teratur: Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

4. Kontrol tekanan darah dan gula darah: Pantau tekanan darah dan gula darah secara rutin, serta ikuti anjuran dokter.

5. Kelola stres: Stres berlebihan dapat memicu serangan angin duduk, oleh karena itu penting untuk mengelola stres dengan baik, misalnya melalui meditasi atau relaksasi.

Angin duduk adalah gejala yang tidak boleh dianggap remeh karena berisiko berkembang menjadi serangan jantung.

Dengan mengenali gejala dan faktor risikonya, kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung.

Gaya hidup sehat dan kontrol rutin adalah kunci utama dalam mencegah angin duduk dan risiko serangan jantung.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. (*)

Baca Juga: Mengobati Angin Duduk Secara Tradisional Pakai Bahan Herbal Berkualitas, Salah Satunya jahe