Find Us On Social Media :

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak Usia 2 Tahun, Tak Cukup Hanya dengan Gizi Lengkap Keluarga Sehat

Cara meningkatkan nafsu makan anak usia 2 tahun

Sebaiknya, biarkan anak makan dengan kecepatan mereka sendiri dan berhenti saat mereka merasa kenyang.

7. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

Suasana makan yang menyenangkan dan tanpa tekanan dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak.

Cobalah untuk menghindari konflik atau teguran selama waktu makan. Alih-alih, fokus pada percakapan yang positif dan menyenangkan. Anda juga bisa mencoba membuat waktu makan menjadi momen keluarga yang menyenangkan.

8. Pastikan anak cukup beraktivitas

Anak yang aktif cenderung memiliki nafsu makan yang lebih baik. Pastikan anak Anda mendapatkan cukup waktu untuk bermain dan beraktivitas fisik setiap hari.

Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membuat anak merasa lebih lapar saat waktu makan tiba.

9. Berikan camilan sehat

Jika anak Anda sering menolak makan, coba berikan camilan sehat di antara waktu makan.

Buah-buahan, sayuran potong, atau yoghurt bisa menjadi pilihan camilan yang sehat dan mengenyangkan. Pastikan camilan tersebut tidak mengandung terlalu banyak gula atau lemak yang dapat mempengaruhi nafsu makan mereka.

10. Konsultasikan dengan dokter

Jika Anda merasa kesulitan untuk meningkatkan nafsu makan anak meskipun sudah mencoba berbagai cara, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.

Dokter dapat memberikan saran dan mungkin melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.

Meningkatkan nafsu makan anak usia 2 tahun memerlukan kesabaran dan kreativitas. Dengan jadwal makan yang teratur, makanan yang menarik, serta suasana makan yang menyenangkan, Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan, untuk memastikan anak Anda mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang yang optimal. (*)

Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat Penting untuk MPASI, Mana yang Lebih Baik antara Telur Ayam vs Telur Puyuh?