Orang yang tidak divaksinasi juga lebih berisiko mengalami komplikasi flu yang lebih parah.
5. Kebiasaan Hidup yang Tidak Sehat
Kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat merusak sistem pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Merokok, misalnya, merusak sel-sel di saluran pernapasan yang seharusnya membantu melawan infeksi, membuat paru-paru lebih rentan terhadap serangan virus flu.
6. Alergi yang Tidak Tertangani
Alergi yang tidak diobati bisa menyebabkan peradangan kronis di saluran pernapasan, yang pada gilirannya membuat tubuh lebih mudah terinfeksi oleh virus flu.
Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan dapat memicu gejala mirip flu, seperti hidung tersumbat dan pilek, yang memperburuk gejala flu.
7. Faktor Usia
Orang lanjut usia dan anak-anak lebih rentan terhadap infeksi flu berulang karena sistem kekebalan tubuh mereka cenderung lebih lemah.
Pada orang tua, kemampuan tubuh untuk merespon virus secara efektif menurun seiring bertambahnya usia.
Sementara pada anak-anak, sistem kekebalan tubuh belum sepenuhnya berkembang, membuat mereka lebih mudah terinfeksi.
8. Kondisi Medis yang Mendasari
Beberapa kondisi medis, seperti asma, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan kronis, dapat meningkatkan risiko mengalami flu berulang kali.
Kondisi ini memengaruhi sistem pernapasan dan membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi virus.
Pengidap penyakit kronis mungkin juga mengalami gejala flu yang lebih parah dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru! Meski Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air