GridHEALTH.id – Banyak orang menganggap bahwa gula darah tinggi selalu identik dengan diabetes.
Padahal, gula darah tinggi tidak selalu berarti seseorang menderita diabetes, lo.
Ya, gula darah tinggi (hiperglikemia) bisa menjadi gejala awal atau indikasi potensi risiko, tetapi belum tentu seseorang telah didiagnosis dengan diabetes.
Yuk, kita ketahui lebih lanjut perbedaan di antara keduanya.
1. Apa itu gula darah tinggi?
Gula darah tinggi terjadi ketika kadar glukosa dalam darah meningkat di atas batas normal. Normalnya, kadar gula darah seseorang berkisar antara 70-100 mg/dL saat berpuasa.
Jika kadar gula darah lebih tinggi dari angka tersebut, tubuh mungkin kesulitan memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif.
Kondisi ini bisa terjadi sementara atau menjadi indikasi masalah kesehatan jangka panjang.
2. Penyebab gula darah tinggi tanpa diabetes
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan gula darah tinggi tanpa harus didiagnosis dengan diabetes, di antaranya:
- Stres fisik dan mental: kondisi stres, baik fisik maupun emosional, dapat menyebabkan lonjakan sementara dalam kadar gula darah.
- Pola makan tidak sehat: Makan makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat meningkatkan gula darah sementara, terutama setelah makan.
- Kondisi medis lain: Penyakit tertentu, seperti sindrom Cushing atau gangguan pankreas, dapat menyebabkan gula darah tinggi tanpa ada kaitan langsung dengan diabetes.
Baca Juga: Cara Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Makan Malam, Nomor 5 Sering Kelupaan