- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan kadar gula darah sementara.
3. Pre-diabetes: tanda peringatan
Seseorang dengan gula darah tinggi mungkin berada dalam fase pre-diabetes.
Pre-diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai tingkat yang dianggap sebagai diabetes.
Orang dengan pre-diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 jika tidak melakukan perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat dan olahraga.
4. Diagnosis diabetes
Untuk memastikan apakah seseorang mengidap diabetes, diperlukan tes medis lebih lanjut seperti tes HbA1c, yang mengukur kadar gula darah rata-rata dalam tiga bulan terakhir.
Seseorang dianggap mengidap diabetes jika kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dL atau jika tes HbA1c menunjukkan angka di atas 6,5%.
5. Pentingnya memantau kadar gula darah
Meskipun gula darah tinggi tidak selalu berarti diabetes, kondisi ini harus diwaspadai.
Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengatur pola makan, berolahraga secara rutin, dan memantau kadar gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau obesitas.
Kesimpulannya, gula darah tinggi tidak selalu menandakan diabetes, tetapi bisa menjadi tanda risiko atau masalah kesehatan lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa diagnosis pasti hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis melalui serangkaian tes.
Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup yang tepat, kondisi ini dapat dikelola dan dicegah sebelum berkembang menjadi diabetes. (*)
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Usia 40 Tahun? Pastikan Angkanya Tidak Lebih dari Ini