Beberapa orang bahkan mengalami malabsorpsi fruktosa, kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna fruktosa dengan baik, yang dapat menyebabkan gejala mirip dengan gangguan lambung.
4. Efek pencahar alami
Buah pir sering kali disebut memiliki efek pencahar alami karena kandungan air dan seratnya yang tinggi.
Bagi orang dengan gangguan lambung atau usus yang sensitif, konsumsi buah pir dapat memicu buang air besar yang terlalu sering, bahkan diare.
Ketika pencernaan terlalu cepat, ini bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan usus, membuat gejala seperti kram perut atau perut tidak nyaman menjadi lebih parah.
Cara mengonsumsi buah pir agar aman untuk lambung
Jika Anda ingin tetap mengonsumsi buah pir meskipun memiliki gangguan lambung, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Konsumsi dalam porsi kecil: Jangan makan buah pir dalam jumlah besar sekaligus, terutama saat perut kosong. Mengonsumsi sedikit demi sedikit bisa membantu lambung menyesuaikan diri.
- Pilih pir yang matang: Buah pir yang matang lebih lembut dan lebih mudah dicerna daripada yang masih mentah. Pir yang keras dapat meningkatkan beban kerja lambung dan membuat pencernaan menjadi lebih lambat.
- Hindari pir pada malam hari: Bagi penderita asam lambung, hindari makan buah pir sebelum tidur karena dapat memperburuk gejala asam lambung saat berbaring.
Meskipun buah pir kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, bagi orang yang memiliki masalah lambung, buah ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
Kandungan serat tinggi, fruktosa, dan sedikit asam dalam buah pir dapat memicu gejala seperti kembung, gas, dan asam lambung meningkat.
Jika Anda memiliki gangguan lambung, lebih baik konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi buah pir secara rutin. (*)
Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Sampai Muntah, Jangan Sekali-kali Berbaring Usai Makan!