Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Kita Kena Kolesterol? Begini 4 Tips Deteksinya

Bagaimana cara mengetahui apakah kita kena kolesterol?

GridHEALTH.id – Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi kolesterol tinggi lebih awal agar bisa mengambil langkah pencegahan dan pengobatan.

Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah kita terkena kolesterol? Berikut ini langkah-langkahnya.

Cara mengetahui apakah kita kena kolesterol

Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kolesterol tinggi.

1. Tes darah untuk memeriksa kolesterol

Cara paling akurat untuk mengetahui apakah Anda memiliki kolesterol tinggi adalah melalui tes darah. Dokter biasanya akan merekomendasikan tes profil lipid yang akan mengukur berbagai jenis kolesterol dalam darah, seperti:

- Kolesterol total: Jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah.

- LDL (Low-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai kolesterol jahat, karena dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.

- HDL (High-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai kolesterol baik, karena membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah.

- Trigliserida: Jenis lemak lain dalam darah yang, jika tinggi, juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tes darah ini biasanya dilakukan setelah berpuasa selama 9-12 jam untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Jika kadar LDL Anda tinggi dan kadar HDL Anda rendah, maka kemungkinan besar Anda memiliki kolesterol tinggi.

2. Gejala fisik yang mungkin terjadi

Kolesterol tinggi sering disebut sebagai "silent killer" karena tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, dalam kasus yang lebih serius, beberapa tanda fisik mungkin muncul, seperti:

Baca Juga: Amankah Pengidap Kolesterol Makan Telur Rebus? Ini yang Wajib Diketahui

- Nyeri dada: Penumpukan plak di arteri dapat menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada, yang dikenal sebagai angina.

- Kelelahan: Penumpukan kolesterol di arteri bisa mengurangi aliran darah ke organ vital, menyebabkan kelelahan yang tidak wajar.

- Kuning pada kulit atau di sekitar mata: Dalam beberapa kasus, deposit kolesterol dapat menyebabkan benjolan kuning yang dikenal sebagai xanthomas pada kulit atau di sekitar mata. Namun, gejala-gejala ini biasanya hanya muncul pada tahap yang lebih lanjut, sehingga mengandalkan gejala fisik saja tidak cukup untuk mendeteksi kolesterol tinggi.

3. Faktor risiko kolesterol tinggi

Selain melalui tes darah, Anda juga bisa mengevaluasi risiko terkena kolesterol tinggi berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti:

- Pola makan yang tidak sehat: Mengonsumsi banyak makanan berlemak jenuh dan trans, seperti gorengan, daging merah, dan makanan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol.

- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dapat menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan LDL (kolesterol jahat).

- Berat badan berlebih: Obesitas atau kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol.

- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki kolesterol tinggi atau penyakit jantung, Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kolesterol tinggi.

4. Periksa secara rutin

Mengingat kolesterol tinggi tidak selalu menunjukkan gejala, pemeriksaan rutin sangat penting, terutama jika Anda memiliki faktor risiko di atas. Tes kolesterol direkomendasikan untuk dilakukan secara berkala, khususnya bagi orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga atau kondisi medis yang meningkatkan risiko kolesterol tinggi, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih sering sesuai anjuran dokter. Kolesterol tinggi bisa berbahaya karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah secara rutin.

Dengan memahami faktor risiko dan memperhatikan tanda-tanda yang mungkin muncul, Anda bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal untuk menjaga kesehatan jantung dan menghindari komplikasi serius akibat kolesterol tinggi. (*)

Baca Juga: Apakah Sakit di Leher Belakang Termasuk Tanda Kolesterol Tinggi?