Find Us On Social Media :

Keluar Keputihan Banyak Sebelum Haid, Apakah Kondisi Ini Normal?

Keputihan banyak sebelum haid, apakah normal?

GridHEALTH.id – Keputihan adalah hal yang normal dan umum dialami oleh setiap wanita.

Namun, perubahan dalam jumlah, tekstur, dan warna keputihan, terutama menjelang menstruasi, seringkali menimbulkan pertanyaan.

Ya, banyak wanita yang khawatir jika mengalami keputihan berlebih sebelum haid.

Apakah kondisi ini normal, atau justru tanda adanya masalah kesehatan? Agar tidak lagi bingung, berikut ini penjelasannya untuk Anda.

Apa itu keputihan?

Keputihan adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar di vagina dan leher rahim. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi area kewanitaan dari infeksi.

Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri. Namun, jumlah dan teksturnya dapat berubah seiring siklus menstruasi.

Apakah normal keputihan sebelum haid?

Sangat normal bagi wanita untuk mengalami peningkatan keputihan menjelang haid. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen, yang meningkat sebelum menstruasi.

Peningkatan estrogen menyebabkan produksi lendir serviks meningkat, yang membuat keputihan lebih banyak dari biasanya.

Biasanya, keputihan sebelum haid memiliki tekstur yang lebih tebal dan berwarna putih atau kekuningan, serta tidak berbau.

Kondisi ini adalah bagian dari siklus menstruasi yang sehat dan tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain seperti bau tidak sedap, rasa gatal, atau nyeri.

Tanda-tanda keputihan yang tidak normal

Meskipun keputihan sebelum haid biasanya normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan karena bisa mengindikasikan infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Beberapa tanda keputihan yang tidak normal meliputi:

Baca Juga: Keputihan Terus-menerus, Sebenarnya Pertanda Apa? Para Wanita Wajib Waspadai 6 Kondisi Ini

1. Bau tidak sedap: Keputihan yang berbau busuk atau amis bisa menjadi tanda infeksi bakteri atau jamur.

2. Gatal dan Iritasi: Rasa gatal, terbakar, atau kemerahan di area vagina bisa menandakan adanya infeksi.

3. Warna yang berubah: Jika keputihan berwarna hijau, abu-abu, atau coklat, hal ini bisa mengindikasikan adanya infeksi atau perdarahan yang tidak normal.

4. Tekstur tidak biasa: Keputihan yang berbusa atau menggumpal seperti keju juga bisa menjadi tanda infeksi jamur atau bakteri.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Bagaimana cara menjaga kesehatan vagina?

Untuk menjaga keseimbangan flora bakteri di area kewanitaan dan mencegah keputihan yang tidak normal, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

- Jaga kebersihan area kewanitaan dengan mencuci secara teratur menggunakan air bersih.

- Hindari penggunaan sabun dengan pewangi atau produk pembersih kewanitaan yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.

- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat. Ganti pakaian dalam secara teratur, terutama setelah beraktivitas fisik atau berkeringat.

Keputihan yang lebih banyak sebelum haid adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari perubahan hormonal dalam tubuh wanita. Selama tidak ada gejala tambahan seperti bau tidak sedap, gatal, atau perubahan warna yang mencurigakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Jika mengalami keputihan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. (*)

Baca Juga: Masih Banyak Wanita yang Bingung, Bau Keputihan Normal Seperti Apa?