Kelelahan ini disebabkan oleh kurangnya energi dari makanan yang seharusnya membantu menjaga fungsi tubuh dan mendukung aktivitas sehari-hari.
Anak-anak yang kekurangan energi akan menjadi kurang bersemangat untuk bermain atau bergerak, bahkan untuk melakukan aktivitas sederhana.
4. Pertumbuhan yang terhambat
Pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia juga merupakan salah satu ciri wasting pada anak. Anak yang mengalami wasting tidak hanya kehilangan berat badan, tetapi juga mungkin menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang terhambat.
Pertambahan tinggi badan yang lambat atau bahkan terhenti bisa menjadi tanda bahwa tubuh anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan fisiknya.
5. Infeksi yang berulang
Anak yang mengalami wasting cenderung lebih rentan terhadap infeksi berulang, seperti diare, pneumonia, atau infeksi pernapasan lainnya. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mereka menjadi lemah akibat kekurangan nutrisi penting.
Anak yang mengalami wasting sering kali lebih sulit pulih dari penyakit, dan infeksi yang terus berulang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
6. Perubahan perilaku
Anak yang mengalami wasting juga bisa menunjukkan perubahan perilaku, seperti mudah rewel atau cenderung tidak responsif terhadap rangsangan dari sekitarnya.
Mereka mungkin menjadi lebih pasif, kurang ceria, dan kurang tertarik pada kegiatan yang biasa mereka sukai.
Hal ini disebabkan oleh penurunan energi dan kesehatan fisik yang memengaruhi kondisi mental dan emosional mereka.
Wasting pada anak adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian segera. Ciri-ciri wasting seperti penurunan berat badan drastis, penampilan kurus, kurangnya energi, pertumbuhan terhambat, infeksi berulang, dan perubahan perilaku harus segera dikenali oleh orang tua.
Jika Anda menduga anak Anda mengalami wasting, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
Baca Juga: 7 Juta Anak Terancam Stunting Akibat Pandemi Corona, Hampir 180 Ribu Berpotensi Meninggal Dunia