Find Us On Social Media :

Jadi Penyebab Utama Kecacatan dan Kematian, Begini Cara Mencegah Stroke yang Penting Dilakukan

Cara mencegah stroke

Dr. dr. Dodik Tugasworo selaku perwakilan dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) menyampaikan, stroke bukan lagi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga mulai menyerang usia produktif.

Berdasarkan data global DALY tahun 2019, distribusi kelompok usia yang terkena stroke mencakup usia di bawah 15 tahun.

“Kalau kita lihat dari 18 penyakit neurologi, stroke itu ternyata menduduki tempat yang cukup banyak dan tidak hanya pada usia lanjut saja, tetapi dia juga ada sejak berusia 10 tahun sampai yang memang paling banyak antara di usia-usia 45-80 tahun,” kata Dr. Dodik.

Dr. dr. Dodik melanjutkan, ketika seseorang mengalami stroke, ia akan lebih rentan terhadap penyakit lainnya, seperti hipertensi yang dianggap sebagai cikal bakal stroke, penyakit jantung karena berhubungan dengan darah, dan diabetes yang dapat memengaruhi hormon insulin yang digunakan untuk mengontrol gula darah.

Ia juga menyampaikan tanda dan gejala stroke yang dikenal dengan slogan SeGeRa Ke RS, yaitu Senyum tidak simetris, Gerak tubuh melemah secara tiba-tiba, Bicara pelo, Kebas atau kesemutan pada separuh tubuh, Rabun pada salah satu mata, serta Sakit kepala hebat atau sakit kepala berputar yang muncul tiba-tiba.

“Biasa kita dengar slogan Kementerian Kesehatan, yaitu SeGeRa Ke RS. Nah, ini singkatannya,” ujar Dr. dr. Dodik.

Pencegahan stroke juga dapat dilakukan dengan menerapkan 3O + 1D dan CERDIK.

Pencegahan 3O + 1D meliputi Olahraga, Olah seni, Olah jiwa, dan Diet.

Sementara itu, CERDIK adalah Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Untuk menurunkan risiko stroke, Kemenkes telah melakukan transformasi kesehatan, mulai dari layanan primer hingga teknologi kesehatan. Untuk penguatan layanan primer, dilakukan integrasi layanan yang mencakup deteksi dini stroke.

Dalam transformasi layanan rujukan, jaringan rumah sakit yang melayani pasien stroke telah dilengkapi dengan sarana dan tenaga kesehatan yang memadai. Saat ini, Kemenkes juga sedang mengembangkan stroke registry sebagai basis bukti untuk kebijakan terkait struktur pada masa mendatang. (*)

Baca Juga: Benarkah Menusuk-nusuk Jari Bisa Menyembuhkan Stroke? Ini Kata Dokter