- Konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah-buahan (semangka, jeruk) dan sayuran (timun, selada).
2. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Cuaca panas yang terjadi di musim hujan bisa meningkatkan kelembapan di udara, yang menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur.
Kelembapan yang berlebihan, ditambah dengan udara yang lebih panas, meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan, seperti pilek, flu, atau bahkan pneumonia.
Risiko utama:
- Penurunan daya tahan tubuh: Kelembapan yang tinggi dan suhu yang tidak stabil dapat melemahkan sistem imun tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
- Gejala flu atau pilek: Batuk, bersin, hidung tersumbat, dan tenggorokan gatal adalah beberapa gejala yang umum terjadi ketika tubuh terinfeksi virus atau bakteri yang berkembang biak dalam cuaca lembap.
Cara mencegah:
- Gunakan masker jika Anda harus berada di luar ruangan, terutama jika hujan dan udara lembap.
- Selalu jaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur untuk menghindari penyebaran virus.
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, seperti buah-buahan dan sayuran kaya vitamin C.
3. Heatstroke (Kepanasan) atau Hipertermia
Meskipun hujan turun, suhu panas yang tidak wajar bisa menyebabkan heatstroke atau kondisi tubuh yang terlalu panas.
Ketika tubuh terpapar suhu panas yang berlebihan, terutama dengan kelembapan tinggi, keringat tidak bisa menguap dengan baik, dan suhu tubuh bisa meningkat sangat tinggi, menyebabkan gangguan serius pada sistem saraf.
Gejala heatstroke:
- Mual, pusing, dan muntah.
Baca Juga: Cuaca Panas Tengah Melanda, Awas 5 Gangguan Kesehatan Ini Rentan Dialami Ibu Hamil