GridHEALTH.id - Hujan masih akan mengguyur sebagian besar wilayah di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memperkirakan musim hujan akan terus berlangsung hingga April 2024.
Cuaca yang seperti ini, meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, yang mungkin bisa mengganggu selama beribadah.
Pakar Kesehatan Masyarakat Narila Mutia Nasir, M.K.M., Ph.D, menjabarkan beberapa penyakit yang berisiko tinggi terjadi selama musim hujan.
Di antaranya influenza, diare, penyakit kulit, demam tifoid, hingga demam berdarah dengue (DBD).
"Penyakit 'langganan' ini kerap muncul akibat kelembapan udara yang meningkat, agen pembawa penyakit yang lebih mudah menyebar di musim hujan," ujarnya dalam media gathering di Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2024).
Selain influenza hingga DBD, ada penyakit lain yang juga berisiko terjadi selama musim hujan dan seringkali tidak disadari.
Penyakit tersebut bernama leptospirosis, di mana seseorang berisiko tertular dari bakteri yang terbawa oleh genangan air.
Mutia menjelaskan, leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis, yang artinya dibawa oleh hewan. Salah satu hewan pembawa penyakit ini adalah tikus.
"Di lingkungan kita banyak tikus, terlepas dari situasi yang ada. Dengan musim hujan gini, genangan air banyak banget, jadi mesti hati-hati," katanya.
Bakteri penyebab penyakit ini, dapat terbawa melalui urin tikus.
Baca Juga: Beda Chikungunya dan Leptospirosis yang Perlu Diketahui
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar