GridHEALTH.id - Kegemukkan pada anak harus dihindari, karena dampak buruknya anak bisa terkena penyakit seperti diabetes.
Masih ada beberapa kekhawatiran mengenai diabetes pada anak.
Baca Juga : Yuk Ajarkan Pola Hidup Sehat Agar Anak Terhindar dari Obesitas!
Salah satunya adalah apakah diabetes pada anak dapat menular atau tidak.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh dr. Aman Bhakti Pulungan M.D., PhD, FAAP, President of Indonesian Pediatric Society, "Masih ada orang di sekolah atau dimana menganggap diabetes ini menular.
Baca Juga : Seperti Inilah Cara Aman Menyusui Bayi Saat Ibu Sedang Batuk Pilek
Sampai jaketnya sendiri kalau dipakai temannya, temannya takut ketularan. Sampai seperti itu. Itu kan pemahaman yang salah," ujar Aman saat ditemui di Pediatric, Growth, and Diabetes Center di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).
Aman menyadari masih banyak orang yang belum benar-benar memahami mengenai penyakit diabetes pada anak.
Padahal diabetes pada anak adalah penyakit kronik yang paling banyak terjadi dan bisa mematikan.
"Walaupun kita memperingati hari diabetes setiap tahun tetapi sayangnya masih banyak yang tidak sadar selama keluarganya belum kena. Negara harus menanggung itu semua," tambahnya.
Baca Juga : Baby-Led Weaning Berbahaya Bagi Bayi, Jangan Asal Ikut Trend!
Menurut Aman, diabetes pada anak merupakan satu masalah kesehatan yang paling serius di abad ini dan sudah menjadi masalah dunia lebih dari 25 tahun.
Baca Juga : Heboh Pria Dengan Dua Alat Kelamin Bikin Geger, Ini Penjelasannya
Perlu diketahui bahwa diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh adanya gangguan pada produksi hormon insulin atau kerja dari insulin itu sendiri.
Insulin dihasilkan oleh organ pankreas dan berperan untuk mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh.
Apabila produksi insulin menurun kadar gula dalam darah pun akan tinggi.
Baca Juga : 4 Hal Harus Diwapadai Orangtua Saat Musim Panas, Tidak Hanya Kulit!
Pada umumnya, diabetes melitus dibedakan menjadi 2 tipe.
Diabetes melitus tipe 1 akibat kekurangan insulin karena kerusakan pada sel beta pankreas.
"Permaslaahnnya lebih kompleks. Banyak faktor pencetusnya, salah satunya infeksi virus," ujar Aman.
Adapun diabetes melitus tipe 2 akibat gangguan kerja insulin pada otot, hati, dan jaringan lemak yang juga dapat disertai kerusakan pada sel beta pankreas.
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Meskipun penyebab diabetes tipe 1 dan tipe 2 berbeda tetapi gejala keduanya hampir sama, seperti:
- Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil
- Kelaparan ekstrem
- Berat badan turun
Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
- Kelelahan
- Perubahan perilaku
- Masalah penglihatan
- Memar yang tidak mudah sembuh
"Gejalanya hampir sama, hanya saja diabetes tipe 2 ini gejalanya lama baru ketahuan sedangkan tipe 1 langsung.
Jadi yang paling bahaya adalah tipe 1 kalau gejalanya tidak ketahuan. Anaknya bisa masuk ICU dan bisa fatal dan mematikan," jelas Aman.
Baca Juga : Sepelekan Virus Gondok Bisa Sebabkan Impotensi, Simak Gejalanya!
Dari beberapa gejala tersebut, ada beberapa gejala yang sebaiknya segera diwaspadai orangtua sebagai gejala diabetes pada anak.
Baca Juga : Manfaatkan Air Sebagai Alat Bantu Bercinta, Sekali Coba Ketagihan
"Bila anak banyak makan, banyak minum, banyak buang air kecil, berat badan turun, dia nampak lemas, dan yang tadinya tidak ngompol jadi ngompol lagi hal yang harus pertama dipikirkan adalah diabetes pada anak.
Tidak ada salahnya bila ada gejala itu langsung periksa gula darah," tegas Aman.
Baca Juga : Air Minum Kemasan Berbahaya dan Membuat Bodoh Hoax! Mengandung Fluoride Benar
Aman menjelaskan bahwa diabetes melitus tipe 1 tidak bisa dicegah.
Namun diabetes melitus tipe 2 bisa dicegah.
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
"Tipe 1 tidak bisa dicegah, kalau tipe 2 bisa dicegah. Caranya lifestyle-nya dijaga, jangan obesitas.
Kalau anak obesitas, risiko dia diabetes, hipertensi, dan metabolik sindrom itu sangat besar dan hampir pasti," jelasnya.
Untuk itu Aman menghimbau orangtua memerhatikan lifestyle anak-anak mereka. Terutama pola makan anak-anak mereka.
Baca Juga : Cara Menyimpan Obat-obatan Harus Tapat, Salah Bisa Menjadi Racun!
Selain itu, Aman juga menghimbau orangtua untuk memeriksakan gula darah anak-anak mereka setiap tahun.
"Periksakan gula darah anak setiap tahun. Jangan penanganan diabetes pada anak ini sampai terlambat diberikan," pungkasnya.
Source | : | Diabetes.org.uk |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar