GridHELATH.id - Memiliki anak merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri.
Siapa yang tidak bahagia ketika mendapat kabar bahwa ada kehadiran pelengkap keharmonisan keluarga.
Namun beberapa hal yang perlu diketahui dan dipertimbangkan, yaitu jarak yang perlu diperhitungkan ketika ingin menambah keturunan.
Baca Juga : Super Moms! Usia 30 Tahun Punya 8 Anak, Tetap Berjualan Jamu
Tentu kita masih ingat dengan Dewi, dia adalah wanita yang selain cantik, di usianya yang baru menginjak 30 tahun, dirinya sudah memiliki 8 anak, dan mengurus anak-anaknya langsung, tapi tetap menjalankan bisnisnya.
Menurut pengakuan pemilik akun facebook @dewi mak ganak d'shop ini, dirinya menikah saat masih berusia 16 tahun.
Baca Juga : Lemon Beku Bisa Sembuhkan Kanker Bahkan Lebih Baik dari Kemoterapi? Cek Dulu Fakta Sebenarnya
Saat itu dirinya menikah pada 2004.
Setelah menikah dirinya langsung dikaruniai momongan.
Setelah itu, belum genap satu tahun, dirinya kembali hamil anak kedua.
Singkatnya, menurut pengakuan Dewi, kehamilannya hingga anak ke 8 rentang jaraknya hanya satu tahun.
Baca Juga : Perjuangan Suwarti dan Calon Bayi Rebut Emas Asian Para Games 2018
Berbicara mengenai jarak kehamilan, ada sebuah penelitan yang di kutip dari artikel Mayo Clinic.
Di laman Mayo Clinic disebutkan, beberapa risiko dari jarak kehamilan terlalu dekat.
Baca Juga : Bayi Baru Lahir Ini Bikin Perawat Terkesima! Bayi Seakan Sudah Bisa Berjalan, Fenomena Apakah Ini?
Memulai kehamilan dalam waktu enam bulan setelah kelahiran hidup dikaitkan dengan peningkatan risiko sebagai berikut:
1. Bayi lahir prematur
Ini sebuah kejadian dimana plasenta sebagian atau seluruhnya mengelupas dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan (solusio plasenta).
2. Bayi memiliki berat badan ketika lahir rendah
Baca Juga : Selain Orang Dewasa, 5 Makanan Ini Bisa Naikkan Asam Lambung Anak
3. Bayi bisa terkena gangguan bawaan dan Skizofrenia (Gangguan Mental).
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kehamilan dalam waktu kurang dari dua tahun dari kelahiran seorang anak, berisiko autisme pada anak-anak yang lahir kedua.
Risiko tertinggi untuk kehamilan yang berjarak kurang dari 12 bulan.
Kehamilan jarak dekat mungkin tidak memberi ibu cukup waktu untuk pulih dari kehamilan sebelum pindah ke kehamilan yang berikutnya.
Misalnya, kehamilan dan menyusui dapat menghabiskan simpanan nutrisi kita, terutama folat dan zat besi.
Baca Juga : Selain Orang Dewasa, 5 Makanan Ini Bisa Naikkan Asam Lambung Anak
Peradangan pada saluran genital yang berkembang selama kehamilan dan tidak sepenuhnya sembuh sebelum kehamilan berikutnya juga bisa berperan.
Penelitian menyarankan, menunggu 18 hingga 24 bulan tetapi kurang dari lima tahun setelah kelahiran hidup sebelum mencoba kehamilan berikutnya.
Hal ini berhubungan dengan menyeimbangkan kekhawatiran tentang infertilitas, wanita yang lebih tua dari 35 mungkin mempertimbangkan menunggu 12 bulan sebelum hamil lagi.
Baca Juga : Kuning Telur Berkolesterol Tinggi? Ini Fakta Salah Tentang Telur
Memilih kapan memiliki bayi adalah keputusan pribadi.
Saat merencanakan kehamilan berikutnya, lebih baik kita dan pasangan mungkin mempertimbangkan berbagai faktor selain risiko dan manfaat kesehatan.(*)
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Herlina Noor Setiyawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar