GridHEALTH.id- Gangguan pendengaran tidak selalu berarti tuli. Namun biasanya gangguan ini membuat seseorang kesulitan mendengar, atau bahkan tak mendengar sama sekali.
Tapi apa sebutannya untuk seorang perempuan di Cina yang memiliki gangguan anehsekaligus langka, yakni tak bisa mendengar suara lelaki?
Baca Juga : Kotoran Telinga Banyak Manfaatnya, Salah Satunya Melindungi dari Infeksi, Stop Membersihkannya
Mengidap kondisi langka membuat seorang perempuan di Xiamen, China tak bisa mendengar suara lelaki.
Namun anehnya, perempuan ini tetap bisa mendengar suara yang dihasilkan sesama perempuan.
Hal ini bermula ketika Chen, nama perempuan tersebut, mendengar dering di telinganya pada suatu malam dan membuatnya muntah.
Baca Juga : Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi
Keesokan paginya ia menemui spesialis THT di Rumah Sakit Qianpu dan didiagnosis mengidap gangguan pendengaran frekuensi rendah.
Jelas ini membuat si perempuan tersebut tidak dapat mendengar suara frekuensi rendah, termasuk suara rata-rata lelaki.
Lin Xiaoqing, dokter wanita yang merawat Chen mengatakan, pasien dapat mendengarnya ketika berbicara tetapi tidak dapat mendengar suara pasien lelaki.
Baca Juga : Main Gadget Lebih Dari 7 Jam Sehari Ganggu Kesehatan dan Emosi Anak
"Dia sama sekali tidak bisa mendengar suara lelaki," kata Dr. Xiaoqing, dilansir Newsweek.
Menurut Dr Xiaoqing, kondisi ini disebabkan oleh stres, karena Chen bekerja lembur dan kurang tidur sebelum pendengarannya memburuk. Ia mengatakan Chen bisa pulih dengan istirahat penuh.
Xiaoqing menjelaskan, sebaliknya pada orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi, penderita umumnya tidak dapat mendengar suara perempuan atau anak-anak.
Dalam kondisi ini, plot audiogram berjalan dari sudut kiri atas grafik dan bergerak ke bawah seperti lereng ski.
Baca Juga : Jangan Minder, Survei Membuktikan, Wanita Gemuk Ternyata Paling 'Hot' Saat Berhubungan Intim
Pada gangguan pendengaran frekuensi rendah yang dialami Chen, bentuk audiogram berjalan berlawanan arah.
"Hanya sekitar 3.000 orang di Amerika utara yang terpengaruh oleh kondisi langka ini," kataXiaoqing
Selain kesulitan mendengar suara-suara frekuensi rendah, Chen dan pasien yang mengalami kondisi tersebut juga merasa kesulitan untuk mendengarkan suara lewat telepon, atau suara seperti dengung lemari es atau suara mobil.
Ini bisa membuat penderitanya dalam bahaya, karena mereka mungkin tidak mendengar suara mobil yang melaju.
Baca Juga : Ini Moms, Enam Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 466 juta orang di seluruh dunia mengidap cacat pendengaran.
Pada 2050, angka itu diperkirakan mencapai lebih dari 900 juta. Sejumlah faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, termasuk penyakit keturunan, infeksi, obat-obatan tertentu, penuaan, dan paparan suara keras. (*)
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar