Di 2015, Angelina Jolie mengetahui bahwa dirinya telah memiliki bibit kanker yang tumbuh di rahimnya.
Tanpa berpikir panjang, ia kembali memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan rahim demi meminimalisir risikonya menderita kanker rahim.
"Aku telah merencanakan hal ini selama beberapa waktu. Ini merupakan operasi yang tak serumit mastektomi (pengangkatan payudara). Namun efek yang ditimbulkan lebih parah. Operasi ini membuat seorang wanita mengalami menopause secara paksa. Jadi, aku menyiapkan dirinya secara fisik dan mental, berdiskusi dengan dokter, mencari pengobatan alternatif, dan menata hormon estrogen-ku dan progesteron. Tapi aku merasa masih punya waktu untuk menentukan tanggalnya," tulisnya.
Baca Juga : Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi
Selama menjalani beberapa operasi besar tersebut, Angelina Jolie berhasil menjaga privasinya dan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang aktris sekaligus sutradara.
Ia berharap kisahnya ini dapat memberikan banyak orang sadar bahwa mereka masih memiliki pilihan.
"Saya ingin mendorong setiap wanita, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau ovarium, untuk mencari informasi dan ahli medis yang dapat membantu Anda melalui aspek kehidupan Anda ini, dan untuk membuat pilihan Anda sendiri," tulisnya.
Ia tidak ingin setiap wanita melakukan hal yang sama seperti apa yang ia lakukan, karena bagaimana pun keputusannya tersebut tidak selalu benar.
Namun ia mengingatkan bahwa setiap wanita yang memiliki risiko kanker bisa menguji gen dan memiliki pilihan untuk tetap sehat melanjutkan hidupnya yang indah.
Source | : | nytimes.com,depkes.go.id,Cancerresearchuk.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar