GridHEALTH.id - Rata-rata, setiap bayi yang berusia 6 bulan sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Di awal usia tersebut biasanya ibu memberikan makanan yang mudah ditelan sehingga sistem pencernaan bayi tidak “kaget”, seperti bubur atau makanan lembek lainnya.
Baca Juga : Menu MPASI Menyehatkan, Sup Brokoli Punya Segudang Manfaat Untuk Bayi
Namun, setelah memasuki usia 8 bulan dan seterusnya, ada beberapa bayi yang sudah mulai melakukan gerakan tutup mulut dengan makanan seperti itu.
Hal ini kadang membuat orangtua panik dan bingung mencari bagaimana cara mengajaknya agar tetap memiliki selera makan.
Sara Lappe, MD kontributor dari Cleveland Clinic menyatakan bahwa memberi makan bayi tidak harus menjadi situasi yang membuat orang tua stress.
Baca Juga : 7 Tahun Berjuang, Kanker Usus Renggut Nyawa Istri Ustad Maulana
Untuk membantu memudahkan transisi dari makanan lembek ke makanan padat, Lappe memberikan 5 cara berikut.
Selalu duduk bersama dengan anak
"Waktu makan orangtua juga harus menjadi waktu makan anak. Mulailah membuat acara makan keluarga sejak hari pertama anak mulai dapat makan. Tapi mulailah tanpa mendapat gangguan elektronik lainnya,”, ujar dr. Lappe.
Seperti yang sering kita lihat akhir-akhir ini, mulai dari artis hingga orang biasa sering kali mengabadikan momen tersebut ke laman instagram mereka.
Namun, hal ini merupakan kesalahan karena waktu yang seharusnya dignakan agar mencontoh pola makan orangtuanya malah teralihkan dengan gadget yang ada di tangan orangtuanya.
Selain itu, duduk dan makan bersama anak adalah salah satu cara yang menyenangkan serta belajar mengamati pola makan anak.
Orang tua dapat memahami bagaimana anak memegang makanannya dan memerehatikan cara menyuap dan mengunyahnya.
Baca Juga : Ubi Jalar Untuk MPASI Dilarang! Juga Jagung dan Kentang, Ini Bahayanya
Selalu duduk saat makan
Hal ini membawa dampak positif bagi anak dan mengajarkan bahwa saat makan kita harus duduk tidak boleh berdiri atau tengkurap.
Letakkan anak di kursi baby chair jika dikira anak belum dapat duduk tenang atau takut terjatuh saat duduk.
Namun jika dilihat dari ciri-ciri anak sudah dapat duduk di kursi biasa bersama kita, letakkan mereka sesuai dengan kursi yang kita duduki.
Selain itu, meletakkan anak di kursi yang sama seperti kita dapat memicu anak untuk mencotoh pola makan kita lebih cepat.
Contohkan pola makan yang benar
Baca Juga : Inilah 5 Tanda Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan pada Bayi
Melihat pola makan orangtua adalah proses belajar yang penting bagi anak.
Saat memperkenalkan bayi pada makanan, orang tua harus memberikan stimulan bagaimana anak harus memegang makanan tersebut dan memasukkan ke dalam mulutnya.
Setiap rasa atau tekstur adalah pengalaman baru dan cara bagi anak untuk menjelajahi dunia.
Bantu kembangkan indera perasa anak dengan menghindari makanan yang asin dan manis.
Ini akan membantu si kecil mengembangkan selera yang selaras dengan rasa yang lebih halus.
Berikan sayur atau buah
Mulai berikan bayi dengan pure seperti buah-buahan dan sayuran.
Kukus sayur seperti kentang, labu siam, atau wortel, sedangkan untuk buah-buahan dapat berikan alpukat atau apel yang sudah dipotong kecil.
Baca Juga : Baby-Led Weaning Berbahaya Bagi Bayi, Jangan Asal Ikut Trend!
Selain memperkenalkan anak dengan makanan padat, hal ini juga mengasah kemampuan motorik halusnya dan mulai menggerakan otot-otot tangannya untuk memegang makanan.
Jika anak tidak menyukai makanan saat pertama kali mereka mencobanya, jangan putus asa, dan coba lagi lain kali.
“Putriku meludahi pisang selama berbulan-bulan, dan sekarang dia mencintainya. Diperlukan 10 hingga 15 upaya untuk menawarkan makanan yang sama sebelum anak Anda mulai memakannya,”, kata dr. Lappe.
Dan jangan lupakan, saat memperkenalkan makanan, berikan juga air dalam cangkir untuk membantu bayi mencerna makanan padat dan mencegah sembelit.
Contohkan memegang alat makan
Selain memegang makanan padat langsung, kita juga dapat mencoba menggunakan alat makan untuk melatih anak makan makanan padat.
Melatih bayi usia di atas 6 bulan memegang sendok atau garpu yang pastinya memang dikhususkan untuk bayi dapat melatih sensor motoriknya.
Jika anak belum dapat menyendok makanannya sendiri, kita dapat memberi contoh terlebih dahulu kemudian letakkan sendok yang berisi makanan tersebut pada tangan bayi agar mereka menyuap sendiri tanpa bantuan orang tua.
Baca Juga : Awas Bakteri di Mulut Bayi, Ini Cara Menjaga Kebersihan Mulut Bayi
Biarkan anak bereksplorasi dengan alat makan tersebut.
Namun jangan kaget ya kalau nantinya meja makan kita akan berantakan dengan beberapa makanannya yang tumpah.
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar