"Jika seorang anak yang baru lahir langsung dilakukan screening maka penyakit anak tersebut akan langsung ketahuan, baik penyakit umum yang ditemukan atau penyakit langka," terangnya lagi.
Baca Juga : Hari Gizi Nasional, Memilih Susu Formula, Mana Yang Paling Sehat?
"Tapi, sayangnya screening hanya bisa dilakukan pada negara-negara yang sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pengobatan lebih lanjut jika seorang anak diketahui menderita penyakit langka.
Jika negara tersebut tidak mampu untuk menyediakan fasilitas medis, termasuk obat khusus untuk penyakit langka maka suatu negara tidak bisa dikatakan mampu untuk menyediakan tindakan screening," sambungnya lebih lanjut.
Terdiagnosisnya seorang anak yang menderita penyakit langka kebanyaakan disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan oleh orangtua si anak.
Jadi, ketika salah satu atau bahkan kedua orangtua memiliki sifat pembawa gen penyakit tersebut maka kemungkinan besar 25% hingga 50% anaknya akan mengidap penyakit yang sama.
Baca Juga : Agar Janin Sehat 5 Makanan Ini Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Penyakit langka yang hanya menimpa mungkin satu di antara 100 orang memang dianggap sebagai penyakit yang mematikan. Sulitnya obat yang ditemukan menjadi kendala nomor satu untuk meningkatkan angka hidup pasien penyakit langka.
Indonesia sebagai negara berkembang masih mengalami kesulitan dalam menangani para pasien penderita penyakit langka.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar