GridHEALTH.id- Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, belum lama rasanya kita melihat royal wedding antara Meghan Markle dan Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris.
Baca Juga : Baim Wong Yakin Paula Verhoeven Sudah Hamil, Ini Tanda-tanda Kehamilan di Bulan Pertama!
Namun sekarang kita melihat kehamilan Markle alias Duchess of Sussex yang semakin besar, dan demikian membuatnya harus berhati-hati.
Pasalnya sederet aktivitas kunjungan kerajaan bisa membuatnya kelelahan dan berpengaruh pada kehamilannya.
Dalam setiap kegiatan kerajaan, Markle selalu nampak mengenakan pakaian yang menonjolkan kehamilannya. Ia juga selalu tertangkap kamera sedang memengangi perut besarnya, ada apa?
Ternyata tak cuma Markle yang melakukannya, hampir setiap ibu hamil pasti melakukannya, terutama di saat kehamilan semakin besar.
Seorang ahli bahasa tubuh dilansir dari mirror.co.uk telah mengungkapkan teori di balik perilaku istri Prince Harry tersebut.
Baca Juga : Kista Ovarium Pecah Bikin Artis Kate Beckinsale ke UGD! Ini Gejalanya
Kesimpulannya, perilaku memegangi perut secara konstan di tiap acara itu adalah perilaku yang wajar dilakukan ibu hamil.
Ahli bahasa tubuh Harry Witchel mengatakan, perilaku Meghan menangkupkan tangannya di perut adalah tanda wanita yang sadar akan perubahan di tubuhnya.
Memang, kebanyakan ibu hamil membiasakan diri mereka untuk mengusap atau menyentuh perutnya yang kian membesar.
Baca Juga : Sule Hingga Zaskia Gotik Pakai Infus Kromosom Agar Wajah Bersinar
Umumnya, hal ini dilakukan lantaran mereka ingin merasakan perkembangan janin atau calon bayi yang ada di dalam rahim.
Namun sebuah penelitian baru menemukan, di saat Ibu memegang atau mengusap perutnya, ternyata janis yang berusia muda sekalipun, sudah dapat merespons saat mereka masih berada di rahim ibunya.
Penelitian yang dilakukan oleh para periset di University of Dundee di Inggris, melibatkan 23 wanita hamil, di mana janin mereka berusia antara 21 dan 33 minggu kehamilan.
Sebelumnya, banyak penelitian menunjukkan, bayi menanggapi suara dan musik yang terdengar di rahim, yang menunjukkan bahwa sebelum mereka dilahirkan, bayi mampu mendengarkan setiap kata yang kita ucapkan dan nyanyikan. Namun ternyata, sentuhan juga merupakan stimulus bagi janin.
Baca Juga : Ini Dia, 6 Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Saat penelitian, para ibu hamil ini diminta untuk mencoba tiga kegiatan: berbicara dengan bayi mereka, membelai perut mereka, dan tidak melakukan apa pun.
Untuk aktivitas suaranya, sang ibu disuruh membaca sebuah cerita dengan lantang. Selanjutnya, mereka diminta mengusap dan membelai perut mereka untuk aktivitas sentuhan.
Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
Sementara aktivitas yang “hanya diam” saja, para ibu diminta tetap berbaring dengan tangan di sisi tubuh mereka.
Periset menemukan bahwa janin merespons paling banyak selama aktivitas yang melibatkan sentuhan.
Janin yang usianya lebih tua merespons bahkan lebih banyak daripada yang lebih muda, meskipun bayi yang lebih muda menanggapi pada tahap awal kehamilan.
Janin yang lebih tua juga bergerak lebih banyak saat ibu mereka menyentuh perutnya.
"Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa sentuhan ibu di perut merupakan stimulus yang kuat, menghasilkan berbagai respons perilaku janin.
Janin menunjukkan gerakan lengan, kepala, dan mulut lebih banyak saat ibu menyentuh perutnya dibandingkan dengan suara ibu di tempat, " tulis para peneliti.
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Hal ini juga menunjukkan jika bayi merespons saat perut ibu mereka tersentuh. Temuan lain yang mengejutkan, bayi hanya memberi respons saat ibu mereka sendiri yang pegangi perut saat hamil dan menyentuh perutnya. Aneh tapi nyata! (*).
Source | : | Tabloid Nakita,nakita.grid.id,Mirror.co.uk |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar