GridHEALTH.id - Penyakit kuning yang terjadi pada bayi baru lahir disebabkan karena bayi terlalu banyak bilirubin dalam darahnya.
Kita harus Kenali jenis penyakit kuning pada bayi, waspadai kerusakan otak.
Bilirubin biasanya diproduksi oleh pencernaan normal sel darah merah.
Baca Juga : Penggunaan Baby Walker Untuk Membantu Bayi Berjalan, Amankah?
Cairan ini biasanya membantu sistem pencernaan.
Bayi baru lahir menghasilkan lebih banyak bilirubin dari pada orang dewasa karena bayi lebih banyak mengalami pergantian sel darah merah.
Hati bayi yang baru lahir masih belum berkembang, sehingga tidak cukup bilirubin dari darah.
Usus bayi menyerap bilirubin kemudian mengeluarkannya dalam bentuk kotoran.
Baca Juga : Demam Berdarah Bayi, Kenali Gejalanya yang Samar Sebelum Terlambat
Namun yang perlu kita waspadai yaitu apabila kadar bilirubin yang tinggi, yaitu diatas 25 mg.
Jika tidak diobati maka bayi bisa terserang cerebral palsy atau kerusakan otak lainnya.
Mengutip dari kidshealth.org penyakit kuning bisa jadi pertanda dari penyakit lain dari infeksi atau masalah gangguan tiroid.
Ada beberapa jenis penyakit kuning yaitu:
Ikterus fisiologis (normal)
Kebanyakan bayi baru lahir memiliki ikhterus ringan karena hati.
Hal ini masih sering muncul ketika bayi berusia 2 hingga 4 hari.
Lama kelamaan ketika bayi berusia 2 hingga 4 hari, ikterus ini akan menghilang pada usia 1 hingga 2 minggu.
Baca Juga : Siti Nurhaliza Ceritakan Perkembangan Bayi 10 Bulan Sebelum Gelar Konser Tunggal
Penyakit kuning prematur.
Penyakit ini biasa terjadi pada bayi karena tubuh mereka belum siap untuk mengeluarkan bilirubin secara efektif.
Untuk menghindari komplikasi penyakit lain, bayi perlu dirawat hingga normal kembali.
Ikterus menyusui
Ikterus ini dapat terjadi ketika bayi yang menyusui tidak cukup mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya.
Untuk itu penting bagi bayi mendapatkan ASI eksklusif.
Ikterus ASI
Ikterus ASI bisa terjadi pada bayi 1% hingga 2% bayi yang disusui.
Zat-zat yang terkandung pada ASI juga dapat menyebabkan peningkatan bilirubin yang dapat mencegah ekskresi bilirubin dalam usus.
Hal ini terjadi pada bayi usia 3-5 hari, nantinya akan perlahan membaik selama 3-12 minggu.
Baca Juga : Demam Berdarah Bayi, Kenali Gejalanya yang Samar Sebelum Terlambat
Ketidak cocokan golongan darah (Masalah Resus Rh atau ABO)
Jika seorang ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda, tubuh ibu mungkin menghasilkan antibodi yang menghancurkan sel darah merah bayi.
Hal ini dapat menghasilkan antibodi yang menghancurkan sel darah merah bayi dan secara tiba-tiba bilirubin menumpuk dalam darah bayi.
Masalah Rh pernah menyebabkan bentuk penyakit kuning yang paling parah.
Namun sekarang penyakit kuning ini dapat dicegah dengan memberikan suntikan imun-globin pada seorang ibu resus Rh.
Source | : | kidshealth.org |
Penulis | : | Herlina Noor Setiyawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar