1. Pemeriksaan wilayah kepala (mata, hidung, telinga, mulut)
Pengamatan di wilayah kepala umumnya untuk mengetahui akan adanya pembengkakan atau perdarahan.
Meski begitu ada pembengkakan dan perdarahan yang tergolong tidak berbahaya.
Seperti kaput suksedanum (pembengkakan akibat proses persalinan yang sulit) atau perdarahan di kulit kepala--karena pecahnya pembuluh darah saat janin harus melalui jalan lahir yang sempit, tindakan forsep atau vakum--- umumnya tak perlu dikhawatirkan sebab akan hilang dalam beberapa hari.
Walaupun demikian orangtua tetap harus waspada bila timbul penurunan kesadaran atau kejang pada bayi. Bila demikian, segera bawa bayi ke dokter atau rumah sakit.
Pada telinga bayi, akan dilihat apakah bentuknya normal (memiliki daun telinga, simetris atau tidak).
Khusus untuk hidung diperiksa lubang hidungnya. Sedangkan untuk mulut yang dicermati adalah celah pada langitlangit mulutnya.
Baca Juga : Bertemu Tya Ariestya, Syahnaz Sadiqah Belajar 12 Tahapan Proses Bayi Tabung
Ada bayi yang sudah memiliki gigi semenjak lahir (gigi neonatus), sebagian dokter akan mendiamkan namun ada beberapa yang segera mencabutnya.
Dokter juga akan memeriksa air liur pada bayi. Bayi yang ngeces terusmenerus, kemungkinan menderita atresia osefagus.
Yakni, pipa pada mulut bayi tidak menyambung dengan pipa pada tenggorokan sehingga air liur tidak bisa turun.
Langkah berikutnya adalah mengecek mata; dari gerakan mata, posisi kornea, juling atau tidak, lensanya berkatarak atau tidak, dan lain-lain.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar