GridHEALTH.id - Delapan tahun sudah Adjie Massaid meninggal dunia tepatnya pada 5 Februari 2011 silam.
Ditambah Angelina Sondakh yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan sejak tahun 2012, kini putra semata wayangnya Keanu Jabbar Massaid tinggal bersama kakek neneknya.
Baca Juga : Anak SD Dihukum Push Up Ratusan Kali, Ini Bahayanya Bagi Pertumbuhan Tulang
Keanu Massaid kini tumbuh tinggi dan berambut ikal, mirip sosok ayahnya, Adjie Massaid.
Seperti sosok sang ayah, sekarang Keanu Massaid yang sudah berumur 9 tahun ini menggemari olahraga sepakbola.
Melalui unggahan Facebook sang kakek, Lucky Sondakh, Keanu Massaid kerap mengikuti pertandingan sepak bola antar sekolah.
Sekarang Keanu Massaid menjadi seorang penyerang pada tim sepak bola tersebut.
Seperti dilansir dari laman The Centers for Disease Control and Prevention, menyatakan bahwa anak seusia Keanu Massaid, pertumbuhan fisiknya sudah matang.
Baca Juga : Terjebak Hujan? Tenang, 5 Aktivitas Ini Bisa Dilakukan Dengan Anak di Rumah
Anak laki-laki biasnaya memiliki energi yang lebih banyak dibanding anak perempuan, sehingga wajar jika Keanu Massaid suka olahraga sepakbola.
Pada umumnya, anak usia 9 tahun memiliki daya tahan tubuh semakin kuat, dan selera makan yang cukup besar.
Selain menjaga kesehatan, gerakan pada olahraga sepak bola dapat memperkuat paru-paru dan meningkatkan asupan oksigen.
Olahraga sepak bola juga melatih jantung dengan meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Dilansir dari laman Kids Health, olahraga sepak bola pada anak usia 9 tahun juga dapat membantu meningkatkan kinerja otak dan mental.
Baca Juga : Sering Disebut “Bau Matahari”, Kenali 7 Penyebab Bau Badan Pada Anak
Berolahraga dapat meningkatkan hormon serotonin yang dapat menimbulkan perasaan senang, peningkatan nafsu makan, dan kinerja otak lebih baik.
Selain itu, olahraga dapat memperbaiki mood anak karena dalam berolahraga dapat melepaskan beta-endorfin.
Maka dari itu, kakek Keanu Massaid, Lucky Massaid mendukung Keanu untuk tetap berolahraga.
Source | : | cdc.gov,kidshealth.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar