Transgender bisa menentukan identitas gender yang ia percaya dengan melakukan operasi ganti kelamin, terapi hormon, atau membebat organ intimnya agar tak tampak jelas ketika beraktivitas.
Baca Juga : Bingung Harus Gimana, Ini 8 Cara Melatih Mental Anak Agar Berani
Sebenarnya pelaku transgender sendiri memiliki risiko mengalami beberapa masalah kesehatan seperti yang ini:
Gangguan mental
Dikutip dari laman American Psychiatric Association (APA) menyatakan bahwa orang dengan gender dysphoria atau transgender dapat mengalami stres dan gangguan mental dari kondisinya.
Namun menjadi seorang transgender bukan berarti memiliki gangguan jiwa, melainkan hanya rentan mengalami gangguan jiwa akibat tekanan sosial dan situasi berat yang harus dihadapi.
Tidak jarang juga, orang-orang transgender menerima pengasingan dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga dan teman, sehingga rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
Akibat operasi pergantian kelamin dan pita suara, pastinya seorang transgender akan mengalami perubahan kepribadian akibat dari perubahan fisiknya tersebut.
Perubahan kepribadian ini berpengaruh terhadap hormon seperti berubah menjadi lebih feminim.
Tetapi perubahan hormon ini tidak terjadi dengan sendirinya melainkan di bawah pengawasan dokter atau terapis hormon.
Source | : | WebMD,Womenshealth |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar