GridHEALTH.id - Mantan asisten mendiang Olga Syahputra, Fahmi Aditia buka suara atas tuduhannya kepada mantan manajer olga, Mak Vera, yang dinilainya suka berjudi.
Lebih-lebih Fahmi mengatakan Mak Vera selalu bermain judi kala mendiang Olga tengah dirawat di rumah sakit di Singapura dahulu.
"Manajer yang itu kadang di Jakarta, jarang banget di Singapura dan di Jakarta meeting apa segala macem. Terus kalau di Singapura, dia itu main judi," tutur Fahmi kepada tim Grid.ID kala ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019) kemarin.
Baca Juga : Kegemukan Menular; Selain Karena Gaya Hidup, Ada Virus yang Bisa Bikin Lemak di Tubuh Bertambah!
"Jadi jarang banget ada di ruangan almarhum memang benar. Dan kita juga kadang-kadang suka itu kebawa untuk main judi," sambungnya.
Alasan Fahmi tetiba membuka aib Mak Vera adalah karena mantan rekan kerjanya itu dianggap membuka masalah baru.
Menurutnya, padahal masalah dahulu sudah berlalu namun malah muncul kembali setelah Olga meninggal.
Fahmi pun merasa momen kali ini pas untuk membongkarnya.
"Kenapa baru terungkap, sebenarnya udah pengin diungkapin dari almarhum meninggal, tapi itu keliatannya aku pengin ambil momen banget," ucap Fahmi.
"Tapi mantan manajernya itu kemaren koar-koar di youtube terus ngerasa dirinya terzalimi sama mantan-mantan anak didiknya. Di infotaiment segala macem," paparnya lagi.
Selama 11 bulan di Singapura kala Olga Syahputra dirawat, Fahmi Aditia mengatakan Mak Vera lebih sering ke Kasino dibandingkan ke rumah sakit.
Baca Juga : 9 Obat Alami Solusi Kesehatan Keluarga Dari Pekarangan Rumah
Sebelumnya Fahmi mengunggah foto-foto ketika dirinya dan rekannya yang lain sedang berada di Singapura untuk merawat mendiang Olga Syahputra.
Lihat postingan ini di Instagram
Sama seperti rokok atau alkohol, berjudi juga bisa membuat seseorang kecanduan.
Menurut seorang psikolog dari Universitas Trent Nottingham, Mark Griffiths, yang spesialisnya adalah perilaku kecanduan mengatakan seorang penjudi punya banyak motivasi atas kebiasaan mereka itu.
Baca Juga : 6 Kebiasaan di Pagi Hari Yang Bisa Bikin Kelihatan 10 Tahun Lebih Tua
Melansir BBC, dalam sebuah survey yang dilakukan pada 5.500 penjudi, prospek untuk menang adalah faktor motivasi terkuat, namun ada juga motivasi bahwa judi adalah kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan.
"Bahkan ketika Anda kalah berjudi, tubuh masih menghasilkan adrenalin dan endorfin," tutur Mark Griffiths.
Sebuah penelitian lain pada 2009 yang dilakukan peneliti dari Universitas Stanford, California, menemukan bahwa sekitar 92% orang sudah 'kehilangan batasan' yang tidak bisa mereka lepaskan.
Walaupun mereka sudah kehilangan uang saat datang ke kasino, hal itu tidak memengaruhi kenikmatan mereka pada pengalaman judi tersebut.
Baca Juga : Alami Benjamin Button Disease, Bayi Ini Bikin Geger Ruang Operasi Pasca Kelahirannya
"Orang tampaknya cukup puas dengan kemenangan kecil dan mereka akan memberi toleransi pada kerugian kecil," ujar salah satu penulis penelitian ini, Sridhar Narayanan.
“Mereka sadar bahwa dalam jangka panjang, mereka akan kalah daripada menang.”
Dan untuk sementara, kalah bisa mendorong respons positif terhadap kemenangan.
Hal ini disebabkan oleh ekspektasi penjudi terhadap kemenangan berubah saat mereka kalah terus-menerus.(*)
Source | : | BBC,Grid.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar