GridHEALTH.id - Sakit kepala bisa merupakan gejala sebuah penyakit. Artinya kepala merupakan “korban” dari reaksi yang ditimbulkan penyakit tersebut.
Tubuh merupakan kumpulan organ yang saling terkait satu sama lain. Jika ada satu organ bermasalah, maka tidak menutup kemungkinan organ lain turut kena getah.
Organ tersebut bisa merupakan bagian dari kepala tersebut seperti mata, atau bagian lainnya seperti leher.
Baca Juga : Jangan Buru-buru Minum Obat, Cara Alami Ini Ampuh Atasi Sakit Kepala Mendadak
Atau, boleh jadi kepala yang sakit merupakan indikasi ada masalah dengan kepala tersebut, baik di bagian luar atau di dalam kepala.
Masing-masing penyebab memiliki ciri khas yang membedakan dengan sakit kepala lainnya.
Berikut penyebab terbesar sakit kepala pada anak, seperti yang dipaparkan Dr M.Vinci Ghazali, Sp.A, Dari Kid’s World, Jakarta;
1. TRAUMA
Sakit kepala juga dapat timbul karena trauma seperti terbentur atau kecelakaan.
Meski sedikit bagian kepala yang cedera, ada kemungkinan sakit kepala hebat dapat menyerang anak beberapa minggu bahkan bulan kemudian. Sakit kepala ini sangat menyiksa.
Penanganan:
Minum obat sakit kepala sangat membantu untuk penanganan awal, meski dalam penanganan selanjutnya, orangtua harus segera mendatangi dokter.
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Akan Menikah Akhir Bulan, Ini Rangkaian Tes Kesehatan Calon Pengantin
Dengan demikian, jika ada gangguan atau kelainan parah di kepala, bisa segera dideteksi dan dilakukan penanganan.
2. ALERGI
Umumnya diiringi dengan gejala pilek seperti hidung keluar ingus, mata berair, bersin-bersin, dan sebagainya.
Pencetusnya dapat bermacam-macam, bisa karena makanan, cuaca, lingkungan, udara lembap, dan lain-lain.
Penanganan:
Yang harus diatasi adalah alerginya, bukan sakit kepalanya. Selama alerginya tidak diatasi, sakit kepala akan terus menjadi langganan anak.
Sedapat mungkin jauhi pencetus yang dapat memunculkan reaksi alergi pada anak. Kalaupun mau mengonsumsi obat-obatan antialergi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
3. SAKIT GIGI
Sakit kepala juga bisa muncul karena imbas dari sakit gigi. Kadang sakitnya berbarengan, gigi snut-snut, eh kepala ikut-ikutan nyut-nyutan.
Baca Juga : Mandi Air Hangat Bantu Turunkan Kolesterol dan Kadar Gula Darah
Semua itu terjadi karena persarafan gigi dekat dengan persarafan kepala. Jika tuan rumah terganggu, maka tetangga pun turut terusik. Itulah bentuk solidaritas yang kuat antara kepala dan gigi.
Penanganan:
Pemberian obat antinyeri cukup membantu. Meski begitu, penanganan lebih lanjut ke dokter gigi sangat dianjurkan.
Dengan demikian, akar permasalahan dari sakit kepala dapat diatasi. Apakah giginya perlu ditambal, dibersihkan, atau malah dicabut.
Selama gigi bermasalahnya tidak diatasi, maka bersiap-siap saja melihat si kecil memegang kepala dengan kedua tangannya erat-erat.
4. INFEKSI
Umumnya disertai gejala lain seperti demam tinggi, rasa sakit di beberapa bagian tubuh, lemas, mual, dan lain-lain.
Infeksi ini dapat menyerang selaput otak. Infeksi ini dapat mengganggu pembuluh darah di kepala sehingga menyebabkan sakit kepala.
Penanganan:
Segera datangi dokter jika demam tidak kunjung sembuh dalam waktu tiga hari. Mengandalkan obat sakit kepala tidaklah membantu.
Baca Juga : Jelang Valentine, 9 Kegiatan Romantis dengan Pasangan yang Pastinya Menyehatkan
5. TUMOR
Kasusnya sangat jarang terjadi. Tumor yang tumbuh di dalam kepala mungkin menyebabkan sakit kepala yang hebat, karena tumor tersebut dapat menekan selaput otak.
Sakit kepala yang disebabkan oleh kelainan otak ini umumnya berlangsung lama, bisa lebih dari dua minggu.
Kadang semakin hari, sakitnya semakin hebat. Kadang disertai gejala lain seperti muntah, kejang, gangguan penglihatan, perubahan mental, dan lain-lain.
Penanganan:
Segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Baca Juga : Orang Indonesia Tak Bisa Jauh Dari Gorengan, Ini Porsi yang Dibolehkan
6. PENYEBAB LAIN
Inilah kebanyakan penyebab sakit kepala pada anak. Dehidrasi, misalnya. Anak yang bermain seharian lalu lupa minum dapat mengalami sakit kepala.
Kurangnya air di dalam tubuh dapat mengganggu pasokan aliran darah ke otak. Atau, anak yang bermain di bawah terik matahari.
Suhu panas akan membuat pembuluh darah melebar dan menyebabkan kepala sakit. Dalam kondisi ini, sakit kepala tidak perlu obat, anak hanya perlu istirahat dan menghindari terik matahari.
Baca Juga : Istri Ustaz Derry Sulaiman Ditendang Perutnya, Ini Risikonya Alami Cedera Perut
Tak berapa lama, sakit kepala berangsur segera menghilang. Begitu juga saat anak kelelahan kurang tidur, dan lain-lain, yang diperlukan bukanlah obat, melainkan istirahat.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar