GridHEALTH.id - Sudah 3 hari istri dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura sejak Sabtu (9/2/2019).
Namun sayangnya, selama dirinya dirawat sang dokter belum mendiagnosis penyakit apa yang diderita oleh Ani Yudhoyono.
Melansir Nakita.ID dari Kompas.com, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari mengungkapkan, "keluarga Pak SBY masih menunggu hasil dari tim dokter yang saat ini masih terus melakukan observasi."
Baca Juga : Tangan Gemetar Bisa Jadi Anda Sedang Alami Hal Ini, Tidak Selalu Gejala Penyakit Parkinson,
Doa kesembuhan pun mengalir kepada Ani yang sedang terbaring sakit itu.
Ani Yudhoyono pun membalas doa tersebut dengan mengucapkan terimakasih melalui unggahan di instagram.
"Terima kasih atas perhatian dan doa tulus untuk kesembuhan saya dari:
1. Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
2. Bapak PM Singapore, Lee Hsien Loong dan Ibu Ho Ching
3. Bapak Deputy PM Singapore, Teo Chee Hean dan Ibu Chew Poh Yim.
4. Bapak Menlu Singapore Dr. Vivian Balakhrisnan.
5. Ibu Menlu RI, Retno Marsudi.
6. Bapak Dubes RI untuk Singapore, Ngurah Swajaya dan Ibu Swi.
7. Bapak Chairul Tanjung dan Ibu Anita.
8. Bapak Kapolri, Tito Karnavian dan Ibu.
9. Anggota DPR RI, Dr. Hinca Panjaitan XIII.
10. Athan beserta Staf, Atpol RI di Singapura beserta Ibu.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan dan membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian," tulisnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Melansir laman Very Well Health, ada beberapa alasan dokter belum bisa mendiagnosis seorang pasien.
Baca Juga : Cara Masak Bayam Agar Tetap Renyah dan Kandungan Gizi Tak Hilang
- Gejala itu sendiri mungkin sulit diidentifikasi.
Misalnya, terkadang sakit kepala bisa jadi memang karena sakit kepala atau justru gejala penyakit yang lebih besar.
- Sistem tubuh yang menyebabkan gejalanya mungkin tidak jelas dan pasien menemui spesialis yang salah sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosa.
- Pasien mungkin memiliki lebih dari satu masalah medis yang membuat proses diagnosis membingungkan.
- Mungkin ada konflik di antara obat atau suplemen yang sudah dikonsumsi pasien, yang mengarah ke gejala yang disebabkan oleh konflik tersebut.
- Ada banyak diagnosis yang tidak memiliki tes definitif yang digunakan untuk menentukannya, atau yang tidak dapat benar-benar didiagnosis hingga seorang pasien meninggal (saat otopsi).
Dalam kasus ini, dokter harus menggunakan kombinasi gejala, seringkali gejala yang tidak jelas, yang dapat menyebabkan kurangnya diagnosis.
Baca Juga : Bukan Sembarang Vitamin, Dewi Perssik Mengaku Beri Suaminya 'Goyangan' Agar Tetap Bugar & Fit!
- Masalah medis yang sebenarnya mungkin sangat tidak biasa atau tidak sesuai dengan usia pasien.
Dokter mungkin tidak mempertimbangkan diagnosis yang sangat langka, atau sangat jarang untuk usia pasien tersebut.
Sebagai contoh, kanker paru-paru pada orang yang lebih muda akan sangat tidak biasa.
- Ada ribuan penyakit langka yang sangat langka, sehingga hanya sedikit profesional medis yang tahu banyak tentang mereka.
- Pasien mungkin tidak sepenuhnya jujur tentang gejalanya.
Seorang pasien yang mengaku tidak minum alkohol tetapi memiliki rasa sakit di daerah hatinya, mungkin tidak segera didiagnosis dengan sirosis hati.
- Mungkin tidak ada nama yang menunjukkan satu diagnosis spesifik.
Ilmu kedokteran mungkin belum menentukan diagnosis yang ditentukan.
Seorang dokter tentu saja sangat ingin memiliki diagnosis yang jelas agar bisa merawat pasiennya dengan cara yang tepat.
Baca Juga : Haruka Nakagawa Ungkap Masa Lalu Mengharukan di Hari Ulang Tahun
Source | : | Very Well Health |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar