GridHEALTH.id – Kanker darah seperti yang diderita ibu Ani Yudhoyono adalah sejenis kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah.
Sebagian besar kanker darah dimulai dari sumsum tulang di mana darah diproduksi. Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Asalkan Pengobatan Tepat Penyakit Ini Bisa Disembuhkan!
Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal untuk menjalankan fungsi mereka.
Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis. Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.
Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah. Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.
Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka kita pun berisiko memilikinya juga.
Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab kanker darah. Di antaranya paparan bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, serta infeksi virus tertentu seperti penderita HIV/AIDS yang risikonya lebih tinggi.
Selama ini, masyarakat memahami kanker darah sama dengan leukemia. Namun, pernyataan ini tak sepenuhnya benar.
Baca Juga : Bayi Alami Spina Bifida Dikeluarkan dari Rahim, Dioperasi, Lalu Dimasukkan Lagi
Yang benar adalah leukemia adalah salah satu tipe dari kanker darah. Ada beberapa tipe dari kanker darah, bukan hanya leukimia saja," kata Konsultan Senior Hematologi di Parkway Cancer Center (PCC) Singapura Lim ZiYi seperti dikutip dari The Straits Times.
Menurut Yi, ada 3 jenis kanker darah paling umum, yaitu:
1. Leukemia
Disebut juga kanker sel darah putih karena menghentikan sel darah putih dalam melawan infeksi. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.
Baca Juga : Tiga Hal Mudah Ini Akan Membantu Buang Air Besar Jadi Lancar
Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.
Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu akut dan kronis. Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati.
Gejala leukemia pada dasarnya sulit untuk dikenali kerena tidak memiliki ciri-ciri yang khas. Meski begitu, ada gejala umum yang dapat membantu mendeteksi penyakit ini ini, seperti anemia, darah sukar membeku, dan sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar.
Baca Juga : Telan Cairan Sperma Bisa Sebabkan Kehamilan? Ini Mitos Seputar Sperma
Nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang, nafsu makan menurun serta muncul keringat berlebih di malam hari juga perlu diwaspadai sebagai gejala leukemia.
2. Limfoma
Kanker darah limfoma berkembang pada limfosit , tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi.
Kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh.
Baca Juga : Sering Diabaikan, Tanaman Dalam Rumah Ini Ternyata Berharga Jutaan & Banyak Manfaatnya
Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Hal ini akan mengurangi daya tahan tubuh penderitnya terhadap faktor berbahaya dari luar.
Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah Limfoma hodgkin, yang melibatkan tipe limfosit sel B yang tidak normal disebut sel Red-Sternberg. Jenis ini termasuk limfoma yang lebih jarang terjadi.
Yang kedua adalah Limfoma non-Hodgkin, yang bisa terjadi pada sel B atau sel T di dalam tubuh.
Gejala kanker darah limfoma yang umum adalah adanya tonjolan di bawah kulit, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak.
Penderita biasanya mengalami demam dan menggigil, batuk yang tak kunjung sembuh dan membaik, sesak napas dan nyeri di dada, serta keringat berlebih di malam hari.
Baca Juga : Ternyata Cara Mengenali Tanda Bayi Kedinginan Cukup Pegang Kakinya!
Pada wanita, perdarahan tidak saja muncul dalam tinja atau muntah, tetapi juga mengalami haid dengan volume darah yang berlebihan.
3. Myeloma
Adalah jenis kanker yang terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman.
Sel plasma normal ditemukan di dalam sumsum tulang dan merupakan bagian sistem imun yang penting.
Baca Juga : Main Gadget Lebih Dari 7 Jam Sehari Ganggu Kesehatan dan Emosi Anak
Sumsum tulang adalah jaringan lunak di dalam beberapa rongga tulang. Selain sel plasma, sumsum tulang juga memiliki sel-sel yang membangun jenis sel darah lainnya.
Kanker berawal ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh tidak terkendali. Sel-sel di hampir semua bagian tubuh lainnya bisa menjadi kanker, dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya.
Kanker darah jenis ini mencegah produksi antibodi normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.
Karena myeloma memengaruhi sistem imun, penyakit ini bisa menyebabkan banyak gejala di dalam tubuh.
Namun, terdapat beberapa gejala kanker darah myeloma yang khas, di antaranya anemia, sering mengalami perdarahan dan memar, serta gangguan tulang dan kalsium sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
Penderita juga rentan mengalami infeksi dan terjadi pembengkakan di tubuh, misalnya pada kaki.
Patut diperhatikan bahwa semua jenis kanker darah dapat menyerang pada usia berapa pun. Kita dapat mencegah penyakit ini dengan menghindari faktor risiko penyebab kanker darah.
Baca Juga : Ibu Hamil Tua Sulit Tidur Nyenyak? Ini Tips Untuk Mengatasi
Misalnya dengan menjaga pola hidup sehat seperti rajin berolahraga, menghindari makanan yang tidak sehat, serta menjauhkan diri dari polusi dan rajin menjaga kebersihan. (*)
Source | : | The Strait Times,America Cancer Society |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar