2. Latih kepekaan
Hal yang sering menjadi perhatian utama/kecemasan adalah khawatir jika anaknya sakit.
Sebetulnya, anak yang merasa tidak nyaman atau sakit, dikomunikasikannya lewat tangisan dengan isakan yang kuat dan terkadang berlangsung lama.
Bila si pengasuh terampil dengan mengenal tangisan ini, ia akan cepat tanggap kapan memberi tahu untuk membawa mereka ke dokter ketika Anda tidak ada di rumah.
3. Selidiki
Sebaliknya, jika si kecil menangis terus setibanya di rumah, tapi pengasuh tak mengatakan apa-apa, adalah hak orangtua untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Jika dirasa perlu, tak ada salahnya menempatkan keluarga yang dipercaya untuk membantu mengawasi pengasuh dalam merawat si kecil selama ibu tidak berada di rumah.
4. Peraturan
Tanpa peraturan yang jelas, bisa jadi bayi tak tertangani dengan tepat.
Misal, pengasuh keasyikan nonton televisi atau bermain ponsel sementara Si Kecil sudah berkeringat, tetapi bajunya tidak segera diganti sehingga si bayi rewel.
Baca Juga : Kandungan Urine di Kolam Renang Umum Setara 20 Galon Lebih, Ini Ancamannya Jika Urine Bercampur Kaporit
Sebaiknya, ketika memutuskan menerima seorang pengasuh, beri batasan/aturan yang jelas.
Bila perlu dalam bentuk tulisan terperinci, apa yang menjadi perhatian orangtua ketika pengasuh sedang bersama bayi.
Termasuk larangan atau kewajiban melakukan ini-itu. (*)
Source | : | Tabloid Nakita,Tribun Style,pregnancybirthbaby.org.au |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar